Gelar International Collaboration: Students Industry Networking, Kementerian KP Perkuat Jejaring Internasional untuk Pendidikan
unpi/kompas.com • Selasa, 07 Februari 2023 13:30 Wib
Sumber Foto : kompas.com
UNPI, Cianjur – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan perikanan (BRSDM) memperkuat jejaring kerja sama internasional untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sektor kelautan dan perikanan. Salah satu upaya penguatan tersebut adalah dengan menggelar kegiatan International Collaboration: Students Industry Networking yang direncanakan akan digelar setiap bulan. Kegiatan tersebut merupakan sebuah ajang penguatan jejaring kerja sama internasional triple helix collaboration, yaitu university, business, dan government yang menghadirkan narasumber internasional dari dunia industri kelautan dan perikanan. Kegiatan tersebut bertujuan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para taruna, guru, dan dosen di seluruh satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan. Kegiatan perdana International Collaboration: Students Industry Networking dilaksanakan di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) atau Ocean Institute of Indonesia (OII) Kampus Jakarta secara hibrida, Kamis, (2/2/2023).
Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto mengatakan, pihaknya senang dan mendukung kegiatan International Collaboration: Students Industry Networking. “Pengalaman dari para pakar industri maupun praktisi perikanan sangat kami perlukan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/2/2023). Bambang menyebutkan, transfer ilmu tersebut bukan hanya kepada dosen dan taruna di Politeknik AUP, tetapi juga kepada seluruh dosen dan taruna satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan, khususnya di lingkup Kementerian KP. Untuk itu, kata dia, Kementerian KP terus memperkuat jejaring industri dalam dan luar negeri melalui triple helix collaboration, yaitu university, business, dan government. Bambang berharap, kompetensi lulusan yang dihasilkan betul-betul siap kerja sesuai dengan kebutuhan Industri yang ada.
“Semoga kegiatan yang telah dirancang dengan baik dan secara rutin akan dilaksanakan setiap bulan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” katanya mewakili Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta. Dia mengatakan, aksi nyata dari kolaborasi kerja sama yang dilakukan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi kelautan dan perikanan. “Terutama dalam mendukung dan mewujudkan transformasi pendidikan kelautan dan perikanan menuju OII untuk sumber daya manusia (SDM) unggul dan bertalenta global,” jelas Bambang.
Penguatan pendidikan vokasi
Sementara itu, Direktur Politeknik AUP Muhammad Hery Riyadi Alauddin mengatakan, inisiasi International Collaboration: Students Industry Networking merupakan bagian penting dalam penguatan penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis industri.
Selanjutnya, kata dia, inisiasi tersebut akan dikuatkan dalam komitmen bersama industri berupa penelitian bersama, praktik kerja industri, dan rekrutmen lulusan. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari India, yakni Strategic Coordinator PT Central Proteinaprima Tbk (Charoen Pokphand) Rajeev Jha. Rajeev menyebutkan, pihaknya selalu fokus tidak hanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan aman, tetapi juga memastikan keberlanjutan operasi dan ketahanan lingkungan di sekitarnya. Menurutnya bagian terpenting dalam menghasilkan suatu produk adalah fokus pada kualitas dan keamanan. Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Reference Letter for Collaboration antara Politeknik AUP dengan PT Central Proteina Prima.
Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi pendidikan, penelitian bersama, pengabdian masyarakat, magang industri, dan penyerapan lulusan. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. Untuk itu, dia meminta agar pendidikan tinggi kelautan dan perikanan harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan. “Pendidikan Tinggi di lingkup Kementerian KP harus dapat meningkatkan kualitas SDM, berintegritas, produktif, kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan,” ujarnya. Trenggono menyebutkan, transformasi pendidikan kelautan dan perikanan melalui rancangan pembentukan Politeknik AUP atau OII harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkret.
“Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas Kementerian KP dan menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan,” ujarnya.