Dengan Memaksimalkan Dunia Digital, Gunakan Media Sosial Jadi Personal Branding
UNPI/REPUBLIKA.CO.ID • Selasa, 16 Agustus 2022 16:49 Wib
Sumber Foto : unpi/kompasiana.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menurut 'We Are Social Februari 2022', Saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta pengguna, di mana sebanyak 190 juta penggunanya menggunakan media sosial. Fakta tersebut menjadi potensi baru, di mana ruang digital jadi peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.
"Selama ini media sosial merupakan tempat mencari hiburan, menambah relasi atau teman. Jika pandai mencermatinya, media sosial merupakan media tempat berkarya dan produktif," ujar Enterpreneur dan Founder of Coffee Meets Stock, Billy Tanhadi ditengah saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Senin (1/8/2022).
Produktif di media sosial sangat nyata. Bahkan berbagai jenis pekerjaan yang memanfaatkan media sosial berpotensi bisa menghasilkan. Seperti misalnya influencer dan content creator, bisnis online dan konsultan sosial media yang mengelola akun-akun bisnis atau orang lain dengan konten dan desain.
"Memiliki etika baik dalam kehidupan digital sangat bermanfaat untuk kehidupan," kata Billy lebih lanjut.
Billy menyebut dalam dunia marketing perilaku tersebut diistilahkan sebagai personal branding. Menjaga sikap di kehidupan digital memiliki manfaat untuk personal branding yang akan meningkatkan kredibilitas. Sebab personal branding akan merepresentasikan siapa seseorang, sehingga tidak boleh dianggap remeh.
Etika dalam bermedia sosial juga bisa memperluas jaringan pertemanan atau pekerjaan. Sebab di dunia digital siapa saja bisa terhubung, salah satu manfaat personal branding di internet seseorang akan dipertemukan dengan individu lainnya yang sejalan. Kemudian beretika juga menjadi nilai tambah, jika personal branding dilakukan secara konsisten lewat konten berupa karya maka apa yang ditampilkan di media sosial bisa dijadikan portofolio.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.