Kemendikbud dan LPDP Perluas Beasiswa Demi Terciptanya SDM Unggul.
unpi/cnnindonesia • Senin, 26 April 2021 17:00 Wib
Sumber Foto : pixabay.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkolaborasi untuk memperluas ruang lingkup dan sasaran untuk program-program yang dilakukan oleh LPDP. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan SDM Indonesia yang punya kompetensi dalam menghadapi perubahan teknologi, sosial, dan lingkungan yang sedang terjadi secara global.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan kolaborasi Kemendikbud dan LPDP ini akan semakin memperkuat tujuan bersama sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mencapai SDM unggul.
Bersama dengan program S2 dan S3 yang sudah terlaksana dengan baik, kata Nadiem, Kemendikbud akan buat proses seleksinya lebih sederhana.
"Lalu kita tambahkan lagi program-program Kampus Merdeka untuk mahasiswa, beasiswa pendidikan dan magang untuk dosen, beasiswa untuk guru, beasiswa untuk mahasiswa, guru, dan dosen di program vokasi, beasiswa untuk adik-adik di bangku SMA, serta beasiswa untuk pelaku budaya," kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 10: Perluasan Program Beasiswa LPDP, di Jakarta.
"Jadi, tidak hanya menambah variasi programnya, kita juga perluas sasarannya ke guru dan tenaga pendidikan, serta pelaku budaya di tanah air yang menjadi ujung tombak dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia, terutama di kancah dunia," lanjutnya.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam kesempatan yang sama juga mendukung program-program yang diluncurkan Kemendikbud dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka membangun kualitas SDM Indonesia yang unggul.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menuturkan bahwa Merdeka Belajar 10 ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara Kemendikbud dengan Kemenkeu sebagai pengelola Badan Layanan Umum (BLU) dana abadi khususnya di bidang pendidikan.
"Efektifitas dari belanja anggaran pendidikan sangat tergantung kualitas dari programnya," kata Sri Mulyani.
Alokasi dana abadi pendidikan digunakan untuk membiayai beasiswa baik yang sifatnya regular, afirmasi maupun ASN/TNI/Polri. Menkeu mengatakan bahwa kebijakan dana abadi tumbuh dari pemikiran untuk menciptakan dana yang bermanfaat antar generasi.
"LPDP sudah mengalokasikan dana abadinya sebesar Rp70,1 triliun. Dari jumlah tersebut, terdapat dana abadi pendidikan sebesar Rp61,1 triliun, dana abadi pendidikan penelitian sebesar Rp4,99 triliun, dana abadi untuk perguruan tinggi sebesar Rp3 trilliun, dan dana abadi untuk kebudayaan Rp1 triliun," ungkap Sri Mulyani
Kemenkeu melalui BLU berharap pemanfaatan hasil investasi dari dana abadi ini bisa memberikan dukungan yang fleksibel dan efektif bagi program yang didesain oleh Kemendikbud, Kemenag maupun kementerian lain yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan penelitian.
Terkait dengan perluasan cakupan capaian LPDP, Sri Mulyani menyatakan dukungannya dan menekankan bahwa fokus Kemenkeu adalah mendukung program yang paling dibutuhkan anak didik, menjaga tata kelola, dan meyakinkan bahwa belanja-belanja ini memberikan dampak terbaik.
"Monitoring dan evaluasi menjadi sangat penting, kami mendukung pengelolaan dana LPDP yang berhati-hati dan bertanggung jawab mengingat dana abadi ini sifatnya antar generasi untuk dapat dimanfaatkan generasi Indonesia yang akan datang," ucap Sri Mulyani.
Atasi Ketimpangan
Kemendikbud sendiri terus berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah yang masih perlu diatasi. Nadiem lebih lanjut mengungkapkan bahwa ketimpangan itu terjadi dikarenakan distribusi kualitas pendidikan yang kurang merata di sejumlah wilayah, salah satunya mencakup kompetensi pendidik.
Sebelumnya, sudah ada pula beberapa program kolaborasi antara Kemendikbud dan LPDP, yaitu beasiswa afirmasi, beasiswa targeted, dan beasiswa umum. Tahun ini, kedua pihak bekerja sama mengusung sederet program baru seperti Kampus Merdeka, program untuk dosen dan tenaga kependidikan, program untuk guru dan tenaga kependidikan, program vokasi, program prestasi, serta beasiswa kebudayaan.
Mendikbud menyampaikan bahwa kebijakan program beasiswa LPDP yang sudah tersedia selama ini dirancang ulang agar proses seleksinya menjadi lebih sederhana.
"Beberapa arah kebijakan baru dalam program-program di tahun 2021 salah satunya adalah bagaimana penerima manfaat beasiswa dapat menjalankan pendidikan bergelar S1, S2, S3 dan program non-gelar yang lebih berkualitas berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan," jelasnya.
Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto berharap dengan perluasan program ini setiap rupiah yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi lebih banyak orang. Menurutnya, program ini merupakan komitmen pihaknya agar LPDP dapat lebih dinikmati masyarakat secara luas dan inklusif. Selaras dengan upaya dalam menjalankan program Nawacita Presiden RI Joko Widodo terkait pembangunan SDM yang unggul dan maju.
"Kami akan terus bekerja sama agar semakin optimal dana yang dapat dimanfaatkan bagi berbagai kementerian dan Lembaga terkait. LPDP terus mencari cara-cara kreatif dan inovatif demi pemanfaatan dana bagi pembangunan SDM unggul di Indonesia," kata Andin Hadiyanto.
Ada empat program Kampus Merdeka yang didukung LPDP pada 2021, yaitu Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (microcredentials), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), serta Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
"Program ini akan dimulai pada bulan Agustus/September 2021," imbuh Nadiem.
Kriteria Perguruan Tinggi Tujuan
Guna menjamin kualitas pembelajaran penerima beasiswa, kriteria dan metodologi seleksi perguruan tinggi tujuan untuk semua program beasiswa akan dibuat lebih terstruktur dan dipertajam untuk menjamin kualitas pembelajaran penerima beasiswa. Selanjutnya, daftar universitas tujuan dibuat secara sistematis, seperti agregasi dari tiga ranking terbaik dunia (QS, Times Higher, ARWU/Shanghai Ranking), universitas terbaik di negara terpilih, dan program studi terbaik per topik (by subject).
Kemudian, pendaftar dengan Letter of Acceptance (LoA) unconditional yang sudah diterima di kampus tujuan akan dipermudah prosesnya. Bagi pendaftar yang belum punya LoA akan dibantu proses pendaftarannya.