Menjawab Kompetensi di Era Digital, Transformasi Pendidikan Sudah Jadi Keharusan
unpi/pikiran rakyat.com • Rabu, 04 Nopember 2020 18:00 Wib
Sumber Foto : mediawiremobile.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID– Pakar Multimedia Pembelajaran dan Pembelajaran Teknologi Informasi Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D menyampaikan bahwa transformasi pendidikan sudah menjadi keharusan untuk dilakukan.
Dia mengatakan bahwa tranformasi pendidikan dilakukan, sebagai jawaban atas tantangan dan kompetensi di era digital dan abad ke21.
Hal itu disampaikan Herman Dwi Surjono dalam webinar dengan tema “Menjawab Tantangan Transformasi Pendidikan dalam Era Digital”, Rabu, 04 November 2020.
“Mau tidak mau, transformasi pendidikan harus dilakukan,” ucapnya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
“Pendidikan atau kurikulum harus adaptif terhadap perkembangan teknologi, terutama dunia digital saat ini yang semakin pesat,” tutur Herman Dwi Surjono menambahkan.
Dia menjelaskan bahwa saat ini juga harus sudah dilakukan pergeseran pembelajaran, untuk menyesuaikan pekerjaan ke depan.
“Literasi digital sudah saatnya hadir, bukan hanya ke guru namun peserta didik. Kompetensi harus ditingkatkan dengan mengacu pada kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi,” ujar Herman Dwi Surjono.
“Guru atau dosen tidak jadi terpusat lagi dalam pengetahuan, namun fasilitator tren masyarakat global ke depan, tentang tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya.
Menurut Herman Dwi Surjono, transformasi pendidikan sangat beralasan, karena berdasarkan data, pengguna internet secara aktif mencapai 175.4 juta atau 64 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
“Jumlah penduduk Indonesia mencapai 272.1 juta, yang menggunakan telepon pintar 338.2 juta atau 124 persen. Kemudian, 175.4 juta pengguna internet atau 64 persen,” ujarnya.
Herman Dwi Surjono menambahkan bahwa dari lamanya masyarakat di Indonesia dalam menggunakan internet, mencapai 7.59 jam per hari.
Kemudian prosi untuk membuka media sosial cukup dominan, yakni mencapai 3.26 jam per hari.
"Dari penggunaan internet dan lamanya pemanfaatan daring tersebut, menjadi peluang serta bisa menjadi faktor pendukung untuk transformasi pendidikan. Kembali, pendidikan harus adaptif dengan kondisi saat ini,” tutur Herman Dwi Surjono.
Dia tidak memungkiri juga bahwa letak geografis Indonesia sangat beragam, dan untuk mendukung transformasi pendidikan harus didukung infrastruktur jaringan telekomunikasi.
“Kalau di kota besar, untuk urusan signal internet sudah tidak ada kendala lagi, hanya saja di daerah atau pelosok itu,” ucap Herman Dwi Surjono.
“Itu lah tantangan pemerintah, agar infrastruktur jaringan internet untuk dipenuhi, karena bukan hanya bisa memajukan dunia pendidikan, namun aspek lainnya,” ujarnya menambahkan