Kemendikbud Gandeng HIPMI untuk Hilirisasi Hasil Penelitian Kampus
unpi/medcom.id • Kamis, 13 Agustus 2020 18:11 Wib
Sumber Foto : lawtechnologytoday.org
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menjembatani hasil penelitian perguruan tinggi untuk dapat dihilirisasi ke industri melalui Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Geliat meneliti di perguruan tinggi meningkat sepanjang pandemi covid-19, sehingga sangat potensial untuk dihilirisasi ke industri.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Paristiyanti Nurwardani mengatakan, jumlah penelitian di perguruan tinggi meningkat selama pandemi virus korona (covid-19). Dia menyebut setidaknya ada 1.300 penelitian yang dihasilkan selama lima bulan terakhir.
"Jumlah 1.300 ini jarang terjadi saat kondisi normal," ujar Paris dalam acara MoU Signing Ceremony Ditjen Dikti Kemendikbud dan BPP HIPMI, Hotel Mulia Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2020.
Meski tak menyebut angka pasti, dia menyebut sebagian besar penelitian di perguruan tinggi itu menghasilkan alat kesehatan. Menurutnya perguruan tinggi sangat mampu membaca kebutuhan di tengah pandemi virus korona.
"Paling banyak ventilator, alat cuci tangan, Alat Pelindung Diri (APD), sampai hand sanitizer dan ini mampu membangkitkan perekonomian kita," kata Paris
Untuk itu, pihaknya menggandeng Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI). Tujuannya agar hasil penelitian mahasiswa dapat dikembangkan maksimal dalam skala industri, untuk memperbaiki kondisi ekonomi nasional.
"Jadi kalau ada calon peneliti atau penelitiannya kompetibel dan suitable (cocok), akan kita bantu pendampingan ke HIPMI. Kami juga harapkan bakal melakukan transformasi pendidikan dan penelitian berdasarkan market yang ada. Jadi HIPMI boleh meminta dan memberi tahu kami apa yang dibutuhkan untuk inventorisasi," lanjut Paris.
Sekjen BPP HIPMI, Bagas Adhadirgha menambahkan, bahwa pihaknya bakal berkomitmen agar jaringannya bisa mengembangkan hasil penelitian perguruan tinggi. Pihaknya akan sesering mungkin berkoordinasi dengan Kemendikbud.
"Target HIPMI mampu elaborasi inovasi dari kampus. Kami akan tingkatkan kapasitas mereka dari yang sebelumnya sebatas usaha kecil menengah menjadi industri," kata Bagas.
Dia tidak ingin karya yang dimiliki kampus, utamanya hasil riset dan penelitian hanya berakhir di perpustakaan. Padahal menurutnya, karya tersebut bisa menjadi peluang usaha yang besar.
"Jadi inovasi kampus itu punya peran lebih. Dengan kita kerja sama dengan kampus ini maka ada kolaborasi, dan bisa memudahkan investor untuk pengembangannya," pungkas Bagas.