Menteri Dorong Perguruan Tinggi Berkontribusi Kembangkan Industri Nasional
unpi/antaranews • Jumat, 07 Agustus 2020 15:44 Wib
Sumber Foto : uiin.org
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mendorong perguruan tinggi berkontribusi dalam mengembangkan industri nasional melalui kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan.
Menurut Menristek. "Inovasi dapat dilakukan pada setiap tahapan litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan), untuk menghasilkan produk inovasi unggul. Perlu paradigma dari semua lini untuk menjadi 'innovation based economy' (negara yang berbasis inovasi)
Lebih lanjut Menristek Bambang menuturkan visi jangka panjang Indonesia 2045 adalah menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi (high income) ketika merayakan 100 tahun kemerdekaan.
Untuk menjadi negara maju, maka diperlukan terobosan melalui inovasi dan sektor industri manufaktur tetap menjadi yang terdepan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Di dalam pengembangan industri manufaktur diperlukan terobosan untuk peningkatan daya saing yang berbasis inovasi.
Penekanan program-program kebijakan dan instrumen kebijakan seperti dana-dana insentif Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) dalam lima tahun ke depan akan mengarah pada implementasi "triple helix" (Academicians-Business-Government) yang merupakan sinergi antara perguruan tinggi, kementerian dan lembaga, industri serta pemerintah.
Menristek Bambang mengatakan yang menjadi hal penting dari karakter penelitian dan inovasi adalah pola pikir baru, perilaku baru serta budaya dan cara kerja yang baru. Tiga hal tersebut dapat dilakukan dalam pembelajaran berbasis riset dan inovasi.
Contoh sinergi "triple helix" dalam pencegahan COVID-19 yang telah dilakukan adalah melibatkan konsorsium riset dan inovasi antara lain dari berbagai lembaga penelitian non kementerian (LPNK), perguruan tinggi, industri, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian dan pihak swasta yang bersinergi bersama dalam arahan Kemenristek/BRIN.
Sehingga dalam waktu cepat dapat menghasilkan sejumlah produk inovasi seperti antara lain PCR tes Kit, rapid test, autonomous UVC mobil robot, convalescene serum, sistem artificial intellegence untuk deteksi COVID-19, imunomodulator, Mobile Lab BSL-2, ventilator dan powered air purifying respirator.
Menristek Bambang menuturkan perubahan yang akan dan telah terjadi di banyak bidang dalam era pasca COVID-19 akan merubah paradigma ekonomi yang akan beradaptasi dengan kebiasaan dan peraturan baru di bidang teknologi (contactless), perilaku manusia (immune certifications). dinamika industri, geopolitik, regulasi (undang-undang privasi baru) dan makro ekonomi (limited access to capital).
Lebih lanjut Menristek Bambang mengatakan 10 tren teknologi selama pandemi COVID-19 yaitu seperti belanja dan hiburan dalam jaringan (online), pembayaran digital, supply chain 4.0, bekerja dari rumah (teleworking), 3D printing, telemedis, robot dan drone, pendidikan dan pelatihan dalam jaringan (tele-education dan training), serta teknologi 5G dan teknologi informasi komunikasi, yang mana semuanya akan mengarah ke digitalisasi ekonomi.