Era Digital Menggeser Budaya Membaca
unpi/medcom.id • Jumat, 19 Juni 2020 15:10 Wib
Sumber Foto : readingagency.org.uk
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pengamat Media Helmy Yahya menyebut terjadi perubahan budaya di era digital, dari membaca ke melihat. Helmy menilai ini merupakan bagian dari perkembangan literasi informasi, teknologi dan komunikasi.
"Masyarakat kita sudah shifting dari budaya membaca ke budaya melihat," kata Helmy dalam Webinar yang digelar Perpustakaan Nasional bertajuk Bangkit dari Pandemi dengan Literasi, Rabu, 17 Juni 2020.
Indikator perubahan budaya ini tampak dari tingginya respons terhadap video dan foto di media sosial. Beda cerita bila informasi hanya berupa teks, jelas Helmy.
Helmy menyampaikan literasi informasi, teknologi dan komunikasi amat penting. Sebab, di era disrupsi atau perubahan yang sangat cepat ini, literasi tidak hanya bacaan, tetapi juga audio visual. Ia pun menyarankan agar perpustakaan saat ini tidak hanya fokus pada bahan bacaan cetak, tetapi juga digital.
"Saya ingatkan, gunakan audio visual penggunan YouTube lebih banyak perpustakaan tidak hanya fokus printing tapi juga e-book bisa diakses dari mana pun, lebih gampang," ujarnya, dilansir Medcom.id.
Generasi milenial juga diminta untuk lebih produktif dalam menggunakan media sosial. Artinya, memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, bukan justru memproduksi konten yang merugikan.
"Kita manfaatkan dan membuat konten. Juga menjadi personal branding bagi teman-teman yang membuat konten tersebut. Melalui medsos gunakan secara bijak, mencari objek menarik di sekitar kita," tuturnya.