Majelis Rektor Dorong Kolaborasi dengan Ilmuwan Internasional
unpi/medcom.id • Kamis, 18 Juni 2020 13:50 Wib
Sumber Foto : mageewomens.org
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Jamal Wiwoho mendorong adanya kolaborasi dengan ilmuwan internasional. Ini menjadi penting untuk merespons perubahan yang cepat.
"Perguruan tinggi di Indonesia sangat membutuhkan International Scientist Collaboration," kata Jamal dalam Webtalk International Scientist di kanal YouTube Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Senin, 15 Juni 2020.
Ia menyebut hal ini juga sejalan dengan program 'Kampus Merdeka' yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Guna mewujudkannya, perlu ada perbaikan-perbaikan seperti meningkatkan kualitas perguruan tinggi masing-masing.
"Kesetaraan akreditasi, betapa jomplangnya perguruan tinggi kita banyak tapi akreditasi A belum ada 100 perguruan tinggi. Kurikulum penting disamakan, agar kampus merdeka bisa direalisasikan," jelasnya, dilansir Medcom.id.
Jamal menambahkan, kolaborasi ini penting untuk saling kenal antar peneliti di Indonesia dan luar negeri. Kemudian, bisa berbentuk pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen sampai double degree.
Jamal menilai perlu ada konsorsium guna mewujudkan kolaborasi ini. "Membentuk aliansi antar perguruan tinggi di Indonesia membuat konsorsium untuk mengimplementasi kolaborasi tersebut, jadi tidak hanya Memorandum of Understanding (MoU) dan berikutnya soal pendanaan," ujar Rektor UNS itu.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indoensia (KBRI) Washington DC bersama MRPTNI dengan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) menggarap kolaborasi people to people (P2P) dengan ilmuwan Indonesia yang di Amerika Serikat. Tercatat ada 27 ilmuwan Indonesia di Amerika Serikat sudah siap untuk berkolaborasi.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indoensia (KBRI) Washington DC Poppy Rufaidah menjelaskan, bentuk kolaborasinya yaitu ilmuwan Indonesia yang ada di perguruan tinggi Amerika Serikat akan mengajar mahasiswa Indonesia secara daring. Program ini ditargetkan berjalan pada September 2020.
"Ini adalah volunter, dari 27 profesor yang sudah menjadi guru besar di Amerika Serikat dari ratusan yan gterdaftar di I4 itu bersedia mengajar di satu mata kuliah," kata Poppy.