Mengenal Antigen Vaksin Corona yang Akan Hadir di RI Oktober
unpi/cnnindonesia • Kamis, 11 Juni 2020 12:50 Wib
Sumber Foto : sindonews.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menyatakan hasil antigen kandidat vaksin virus corona Covid-19 akibat infeksi virus SARS-CoV-2 di Indonesia akan tersedia paling lambat bulan Oktober 2020.
LBM Eijkman mengatakan antigen itu bisa tersedia setelah melewati kloning gen ke vektor yang telah dilakukan pada bulan Mei 2020.
Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wien Kusharyoto menjelaskan antigen adalah molekul yang dapat memicu terbentuknya respon imun.
"Dalam immunologi, antigen adalah molekul yang dapat memicu terbentuknya respon imun," ujar Wien, dilansir kepada CNNIndonesia.
Wien menuturkan antigen nantinya akan membentuk antibodi atau sel T yang mampu membunuh sel yang terinfeksi. Antigen, kata dia, dapat berupa protein atau polisakarida.
Sedangkan antigen dalam bentuk molekul kecil, Wien berkata disebut hapten.
Lebih lanjut, Wien menyampaikan antigen yang lazim digunakan dalam hal pembentukan vaksin terhadap SARS-CoV-2 adalah protein spike atau protein S. Dia menyebut protein spike terdapat pada permukaan virus tersebut.
"Dalam hal pembentukan vaksin terhadap SARS-CoV-2, antigen yang lazim digunakan adalah protein spike atau protein S yang terdapat pada permukaan virus tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Kepala LBM Eijkman Herawati Sudoyo menyampaikan antigen vaksin Covid-19 masih belum tersedia di Indonesia. Namun, dia mengatakan sudah ada 121 kandidat vaksin dalam fase penelitian.
Dari seluruh kandidat vaksin tersebut, 40 di antaranya memilih platform 'protein subunit'. Platform itu merupakan satu dari tujuh strategi platform atau pengembangan vaksin di dunia.
Bahkan tiga dari 10 kandidat vaksin telah berada pada tahap evaluasi sudah masuk uji klinis fase dua hingga tiga. Fase tiga berarti sudah diuji klinis ke manusia dan tahapan selanjutnya jika berhasil itu pasti langsung komersial.
Menurutnya, fase-fase untuk vaksin itu berkembang dimana normalnya bukan selesai dalam satu tahun, melainkan bertahun-tahun. Proses itu disebut tradisional sebab mulai dari skala kecil produksi, komersial dan terakhir disebarkan ke seluruh dunia.
Untuk Eijkman sendiri, tahapan isolasi dan amplifikasi gen spike ialah pada Maret hingga April 2020. Kemudian kloning vektor pada Mei 2020 dan dilanjutkan dengan menghasilkan antigen kandidat vaksin pada Juni hingga Oktober 2020.
Dari proses ini diperkirakan uji klinis berlangsung pada November 2020 hingga Januari 2021 dan skala produksi pada Februari 2021.
"Nantinya vaksin yang tersedia akan memberikan imunitas pada bangsa dan sambil menunggu maka kita tetap terapkan semua protokol hidup sehat," ujar dia.