Gotong Royong Menentukan Seberapa Cepat Indonesia Maju
unpi/medcom.id • Selasa, 02 Juni 2020 10:00 Wib
Sumber Foto : insider.pk
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid menjelaskan semangat gotong royong dapat menentukan seberapa cepat bangsa Indonesia dapat menyelesaikan segenap masalah yang sedang dialami. Kemampuan berkolaborasi dan mengesampingkan perbedaan juga diperlukan.
"Mengedepankan tujuan bersama akan membantu Indonesia pulih semakin cepat, bahkan membawa Indonesia semakin maju," kata Hilmar dalam diskusi daring bertajuk 'Aku, Kamu, Dia, dan Pancasila', Senin, 1 Juni 2020.
Hilmar menambahkan semangat gotong-royong harus diajarkan melalui praktik nyata dan bukan sekadar wacana. Caranya, bisa melalui kegiatan-kegiatan yang bernuansa kerja sama, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Ia menyatakan, di tengah masa pandemi virus korona (covid-19) seperti sekarang, banyak anak muda memiliki inisiatif besar untuk membantu masyarakat yang terdampak. "Ini adalah bukti konkret kesadaran anak muda dalam mengamalkan nilai gotong royong di kehidupan sehari-hari," ungkapnya, dilansir Medcom.id.
Hilmar juga menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan cara kreatif agar generasi milenial dapat mengenali dan memahaminya secara sukarela. Pola ini juga penting agar Pancasila sebagai dasar negara tidak dilupakan dan disepelekan oleh generasi baru anak bangsa.
Diskusi santai itu juga menghadirkan aktris sekaligus produser film Lola Amaria. Melalui filmnya berjudul 'Lima', Lola mengajak masyarakat untuk mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Lola bercerita, film 'Lima' berangkat dari sebuah kegelisahan akan adanya krisis kebangsaan. Padahal, bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang sangat baik, yakni Pancasila. Karya ini jadi upaya Lola sebagai pelaku seni untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila.
Lola menambahkan, dalam memahami perkembangan zaman, Pancasila seolah menjadi hal yang dianggap berat buat sebagian orang, terutama kaum milenial. Ia pun berharap film ini bisa menarik minat kaum muda dalam memahami Pancasila.
"Jadi, Pancasila setiap silanya sangat penting, karena masing-masing sila itu dalam film ini dituangkan ke dalam bahasa visual atau gambar, supaya lebih mudah dimengerti oleh kaum muda. Sastra pun tentu terdapat di dalam film, maka film pun bisa menjadi media yang edukatif," ungkap Lola.