UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kebutuhan uang yang ditarik oleh perbankan pada Desember 2015, termasuk menjelang Natal dan pergantian tahun sebesar Rp80,7 triliun, dengan porsi 27 persennya akan ditarik untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, demikian perkiraan Bank Indonesia.
Kepala Grup Operasional Pengelolaan Uang BI Luctor E. Tapiheri mengatakan, "Jumlah itu naik 10,7 persen dibandingkan realisasi kebutuhan pada Desember tahun lalu sebesar Rp72,9 triliun."
BI akan meningkatkan jumah pengiriman uang dari Jakarta ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia di berbagai daerah dan peningkatan layanan kas untuk penukaran uang kepada masyarakat, menurut Luctor.
Setidaknya uang tunai yang sudah ditarik sebesar Rp40,3 triliun atau 50 persen dari jumlah proyeksi, hingga dua hari jelang Natal, s
Luctor berujar, "Ke depannya, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat, kita tingkatkan distribusi ke daerah dan juga pembukaan layanan kas keliling dengan berbagai sumber daya yang dimiliki."
Sedangkan, untuk jumlah Uang Yang Diedarkan (UYD) pada akhir tahun ini, jumlahnya mencapai Rp581,3 triliun, kata Luctor.
BI akan mengantisipasi kemungkinan lonjakan transfer baik yang dilakukan baik melalui sistem "Real Time Gross Settlement" (RTGS) maupun Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dari sisi sistem pembayaran non tunai.
Luctor menambahkan, "Masyarakat tidak perlu khawatir soal kesiapan uang. Masyarakat juga harus hati-hati dalam bertransaski dan selalu cermat dengan ciri-ciri keaslian rupiah."