Tujuan Pendidikan Indonesia Masih Normatif
unpi/medcom.id • Rabu, 22 April 2020 08:56 Wib
Sumber Foto : insider.pk
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pemerhati pendidikan Ahmad Rizali menyebut tujuan pendidikan Indonesia masih sangat normatif. Dia menilai pendidikan Indonesia harus memiliki cetak biru yang lebih teperinci.
"Tujuan pendidikan masih sangat normatif, tidak terukur, dan relevansinya juga rendah," kata Ahmad dalam konferensi video, Selasa, 21 April 2020.
Menurut Ahmad, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang ada saat ini pun belum cukup jelas. Sebenarnya, jika RPJMN telah baik, maka Indonesia sudah memiliki modal awal yang bagus untuk memiliki cetak biru pendidikan.
"Kalau RPJMN cukup jelas, itu bisa disebut blue print juga. Tapi kan sekarang belum bisa begitu," ungkap nya, dilansir Medcom.id.
Menurutnya, cetak biru ini merupakan akses awal bagi Indonesia mencapai target mutu pendidikan. Dengan begitu, tata kelola pendidikan yang baik juga bisa digapai.
"Ini kan bagian cita-cita kita juga untuk sumber daya manusia yang unggul. Seperti visi misi bapak Presiden," terangnya.
Pemerintah pun harus mau mendorong pergerakan cetak biru pendidikan ini. Terutama, dalam hal penyediaan anggarannya.
"Sekarang kalau pemerintah tidak punya slot-nya untuk melakukan cetak biru, anggarannya jadi pertanyaan. Padahal kita perlu buat itu agar cukup jelas langkahnya," ujar dia.
Sebelumnya, Aggota Komisi X DPR, Ferdiansyah menyebut empat poin penting dalam membuat cetak biru pendidikan. Cetak biru harus berisikan akses pendidikan, pembentukan mutu, relevansi dan daya saing, hingga penyusunan tata kelola pendidikan.