UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia, Teguh Prasetya menyebut penetrasi digital Indonesia layak diacungi jempol. Perkembangan digital Indonesia lebih baik dari India, melesat cepat sejak 2017.
"Dari survei kemampuan digital di 2017 masyarakat kita 50 persen sudah siap dengan digitalisasi. Angka itu mengungguli India yang cuma 38 persen," kata Teguh.
Berdasarkan data tersbut dia yakin saat ini pun Indonesia masih unggul. Dia bercermin pada peningkatan yang pesat pada 2019.
"Di 2019 dalam dua tahun sudah di angka 65 persen. Yang artinya 171 rakyat Indonesia sudah bisa menjangkau digitalisasi," ungkap Teguh, dilansir Medcom.id.
Hal inilah yang membuat keyakinannya berlanjut pada kemampuan belajar daring sebagai inovasi pendidikan di Tanah Air. Dia pun menyebut wabah korona juga bisa menjadi pemantik kemajuan digitalisasi yang lebih pesat lagi.
"Kita lihat saat ini sektor pendidikan bahkan pemerintahan dan yang lain-lain semua serba online. Wabah ini mendorong penetrasi digital," jelasnya.
Menurutnya, tinggal bagaimana seluruh pihak bisa saling berkolaborasi untuk meningkatkan fungsi digital, pada akhirnya sampai pada kemajuan yang diidamkan bersama
"Semua akan tumbuh. Pada masa ini saja kita lihat sudah sangat bisa memobilisasi dengan cepat. Sektor operasional, kesehatan, pendidikan sudah terbantu dengan digitalisasi," pungkas Teguh.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris