Kemenristek Siap Fasilitasi Diaspora Cari Rekan Peneliti di Indonesia
unpi/medcom.id • Kamis, 16 April 2020 14:00 Wib
Sumber Foto : ahsnnetwork.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Inovasi Riset Nasional (Kemenristek/BRIN) siap memfasilitasi ilmuwan diaspora dalam mencari partner peneliti di Indonesia. Proses pencocokan ilmuwan diaspora dan peneliti Indonesia tak mudah lantaran harus punya minat dan objek penelitian yang sama.
"Para diaspora kesulitan mencari partner, kami bersedia jadi 'mak comblang' mencarikan partner. Banyak orang (peneliti) Indonesia tertarik," kata Pelaksana tugas staf ahli bidang infrastruktur Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron Mukti, dalam diskusi daring, Rabu, 15 April 2020.
Sementara itu, Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) Muhammad Aziz menyampaikan sudah banyak peneliti Indonesia yang berkomunikasi dengan ilmuwan diaspora. Aziz mengaku tengah mendata pula diaspora yang tertarik ambil bagian dalam program kolaborasi riset dan inovasi yang digagas Kemenristek/BRIN itu.
"Kami di I-4 mencoba list siapa saja diaspora yang tertarik terlibat dalam hal ini, sekarang masih ada percobaan untuk matching," kata Aziz, dilansir Medcom.id.
Aziz menyebut implementasi program skema kolaborasi riset-inovasi masih butuh waktu. Selain punya minat penelitian dalam bidang yang sama, kolaborasi riset diaspora dan peneliti Indonesia butuh rasa saling percaya.
"Di satu sisi, kami diaspora, resource yang kami punyai, tahu topic interest itu seperti apa, masih meraba ini butuh proses matching. Satu sisi kerjasama diaspora butuh trust," ujarnya.
Kemenristek/BRIN meluncurkan program skema kolaborasi riset-inovasi diaspora Indonesia. Program ini berupa program pendanaan penelitian bagi ilmuwan diaspora, utamanya yang melakukan penelitian tentang penanganan pandemi virus korona (covid-19) di Tanah Air.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, kolaborasi penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, penelitian tersebut juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memecahkan permasalahan covid-19 di Indonesia.
"Peran peneliti salah satunya memberikan kontribusi dan solusi terhadap permasalahan nasional, terutama saat ini pada masalah penanganan pandemi covid-19 di Indonesia," kata Bambang dalam konferensi video di Jakarta, Kamis malam, 9 April 2020.
Setiap proposal dalam program ini akan mendapat suntikan dana Rp2 miliar per tahun dengan durasi tiga tahun. Dana riset ini berasal dari pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta dikelola Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) yang bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek/BRIN.