Perbaikan Infrastruktur Penelitian Penting agar Peneliti Indonesia Mandiri
unpi/medcom.id • Selasa, 14 April 2020 11:00 Wib
Sumber Foto : weahsn.net
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ilmuwan diaspora Taifo Mahmud mengatakan infrastruktur penelitian di Indonesia masih perlu peningkatan. Hal ini guna membuat peneliti Indonesia mandiri dan menghasilkan karya yang lebih berkualitas.
"Intinya menuju kemandirian peneliti-peneliti Indonesia, peneliti dalam negeri untuk dapat berkarya dan berinovasi berkualitas tinggi," kata Taifo.
Taifo mendukung program kolaborasi penelitian yang dicetuskan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Namun, program ini harus tetap pula ditargetkan untuk kemandirian peneliti dalam negeri. Makanya, perlu skema dan komitmen yang berkesinambungan. "Keluarnya bukan hanya bersifat jangka pendek," ujarnya.
Director Managing Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) untuk kawasan Amerika Serikat dan Kanada ini mengungkapkan selama ini sudah banyak ilmuwan diaspora Indonesia yang berkolaborasi membantu peneliti Indonesia di luar negeri. Namun, kolaborasi itu hanya jangka pendek.
"Karena ketika kembali ke Indonesia, mereka tetap kesulitan untuk dapat melanjutkan penelitian yang sudah mereka lakukan di dalam negeri terutama di kampus-kampus, universitas di daerah," ungkapnya, dilansir Medcom.id.
Ia menekankan infrastruktur merupakan faktor penting guna menetukan kualitas penelitian. Infrastruktur dalam negeri yang baik juga bisa membuat peneliti tidak memiliki ketergantungan dengan negara lain. Ia menyatakan negara yang cukup memberikan perhatian pada peningkatan infrastruktur penelitian yakni Tiongkok dan Korea Selatan.
"Pengalaman Tiongkok, dan Korea Selatan ketika membangun academy riset enterprise, salah satu yang mereka tekankan meningkatkan infrastruktur dalam negeri, sehingga mampu melakukan penelitian yang berkualitas tinggi tanpa terlalu bergantung lab-lab atau negara lain,” kata peneliti di Oregon State University, Amerika ini.
Kemenristek meluncurkan program Skema Kolaborasi Riset-Inovasi Diaspora Indonesia. Program ini berupa program pendanaan penelitian bagi ilmuwan diaspora, utamanya yang melakukan penelitian tentang penanganan pandemik virus korona (covid-19) di Tanah Air.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris