UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kebijakan lockdown dinilai bukan solusi menangkal penyebaran virus korona (covid-19). Lockdown justru akan menimbulkan masalah baru.
"Tidak (setuju). Lockdown itu harus menutup semua akses," kata pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah, dilansir Medcom.id.
Trubus menilai Indonesia belum memiliki sumber daya memadai untuk melakukan lockdown. Budaya Indonesia juga dinilai belum bisa mengakomodasi sistem lockdown seperti negara lain.
Menurut Trubus, metode pencegahan covid-19 harus dilakukan semua negara. Namun, penerapannya berbeda di masing-masing negara.
"Sesuaikan dengan keadaan di sini jangan sampai ada yang dirugikan," ujar dia.
Trubus mengatakan pegawai kantoran atau Aparatur Sipil Negara (ASN) mungkin bisa bertahan dengan sistem lockdown lantaran tetap mendapat gaji atau tunjangan. Namun, tidak semua mendapat fasilitas tersebut.
"Misalnya penjual di kantin tidak dapat (penghasilan) apa-apa. Mereka mau makan apa? Nanti bisa timbul kecemburuan bahkan chaos (kekacauan)," tutur Trubus.
Data secara nasional, terdapat 227 pasien positif korona per Rabu, 18 Maret 2020. Sebanyak 197 pasien dirawat, 11 orang sembuh, dan 19 orang meninggal.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris