Indonesia Mengalami Defisit Karakter
unpi/medcom.id • Senin, 02 Maret 2020 14:40 Wib
Sumber Foto : aat.org.uk
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Indonesia saat ini sedang mengalami defisit karakter, menurut Dosen Fakultas ilmu sosial dan politik (FISIP) Universitas Indonesia, Imam Prasodjo menyebut. Untuk itu, lulus sekolah dan mendapatkan ijazah saja tidak cukup untuk menjadi bekal memasuki dunia kerja, tapi harus dibarengi dengan karakter yang kuat.
"Negeri ini sedang mengalami defisit karakter, sebuah nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan itu seperti dalam situasi menurun," tegas Imam.
Untuk itu, pendidikan menjadi kunci untuk memperkuat karakter tersebut. Bukan hanya pendidikan formal maupun informal, tapi juga nonformal, tambahnya.
"Barangkali pendidikan menjadi sebuah gerakan, tidak hanya institusi sekolah yang ada tetapi butuh butuh sekampung untuk mendidik anak," ungkapnya, dilansir Medcom.id.
Imam pun mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Yayasan Nara Kreatif, Yayasan ini tidak hanya sekadar membantu masyarakat prasejahtera untuk mendapatkan pendidikan dan mengantongi ijazah, tapi juga dibekali karakter yang kuat.
"Nara Kreatif memberikan inspirasi kepada kita semua, bahwa kita bisa melakukan apa saja untuk memajukan negeri ini, ada dukungan atau tidak ada dukungan dari pemerintah," ungkapnya.
Ia pun mengajak agar ada gerakan bersama, tidak hanya mengandalkan pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa.
"Oleh karena itu, mari kita bangun dari bawah, mengepung pasukan ketidakjujuran yang ada dan sekarang lembaga yang ada sudah penuh dan banyak orang-orang yang saya kira terorganisir di dalam membangun ketidakjujuran. Sehingga kita seperti kehilangan arah," tegasnya.