Wacana Ganti Skripsi dengan Pengabdian di Desa
unpi/republika • Kamis, 20 Februari 2020 09:02 Wib
Sumber Foto : seigaku-seminar.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Wacana penggantian skripsi menjadi pengabdian di desa dikemukakan oleh Menteri Desa, Pembanguban Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar yang menginginkan agar skripsi tidak hanya menjadi satu-satunya syarat kelulusan.
Menurut dia, usulan itu telah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan disambut baik serta ditindaklanjuti karena sejalan dengan program Kampus Merdeka yang dicanangkan sebelumnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung wacana untuk mengganti syarat kelulusan mahasiswa strata satu dari penyusunan skripsi menjadi praktik pengabdian di desa-desa tertinggal. Ia menilai, itu dapat mempercepat pemerataan pembangunan desa.
"Saya mendukung penuh ide ini karena desa memang butuh kaum-kaum cendekiawan untuk maju," katanya, dilansir Republika.
Menurut Ganjar, berbagai persoalan yang ada di desa bisa dikoordinasikan dengan sumber daya perguruan tinggi. Andaikan seluruh desa mendapat pendampingan rutin dan berkelanjutan, maka proses menuju kemajuan akan lebih mudah.
"Karena pasti berbasis riset, persoalan terumuskan dengan baik, perencanaan pembangunan baik dan berkelanjutan. Ini ide bagus, mahasiswa tidak hanya wajib membuat skripsi, namun pengabdian di desa itu bisa menjadi tugas akhir yang konkret," ujarnya.
Ganjar menyebutkan, potensi sumber daya pendidikan tinggi di Jateng sangat besar, bahkan beberapa perguruan tinggi sudah banyak berkecimpung dalam pembangunan di desa. Ada yang menggarap desa wisata, desa tangguh bencana, dan lainnya.
"Dengan program ini, maka pendampingan masyarakat desa akan semakin sempurna," katanya.