Kemendikbud Dukung Google Ajak Generasi Muda Tangkas Berinternet
unpi/infopublik • Selasa, 11 Februari 2020 13:46 Wib
Sumber Foto : gerdab.ir
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Dalam rangka memperingati Hari Aman Berinternet Sedunia atau 'Safer Internet Day' yang setiap tahunnya diselenggarakan pada 11 Februari, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Google Indonesia turut meluncurkan dan mensukseskan program Tangkas Berinternet (#TangkasBerinternet).
Acara ini terselenggara berkat kerjasama Yayasan Sejiwa dan Indonesia Online Child Protection (ID-COP), dan didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kemen PPA), Kemendikbud, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo), Siberkreasi, dan Google Indonesia.
Tangkas Berinternet adalah sebuah program global literasi digital dan keamanan online yang dijalankan oleh Google bertujuan untuk meningkatkan ketahanan berinternet anak-anak. Program Tangkas Berinternet memuat beberapa materi ajar untuk guru dan orang tua, situs terkait literas digital, dan permainan berbasis web yang dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orang tua.
Riset Google bersama dengan lembaga riset Fluent akan 'Digital Wellbeing' tahun lalu menunjukkan bahwa 1 dari 3 pengguna internet adalah anak-anak. Internet membuka banyak peluang untuk bermain, belajar, dan bersosialisasi. Di saat yang sama, hal ini membuat anak-anak menghadapi risiko yang juga dihadapi orang dewasa. Buktinya, riset yang sama menunjukkan bahwa 83 persen orang tua di Indonesia khawatir anak mereka terpapar konten yang tidak pantas atau berbahaya saat menggunakan teknologi digital.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Harris Iskandar, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif program ini.
"Anak-anak generasi masa kini tumbuh besar dengan teknologi. Pemahaman akan literasi digital dan keamanan online, serta melatih mereka untuk menjadi lebih peka akan informasi yang mereka sebarkan atau dapatkan, dan bagaimana bersikap dalam dunia maya menjadi sangatlah penting untuk mengurangi risiko kejahatan cyber. Terima kasih kepada Google, Yayasan Sejiwa, dan Indonesia Child Online Protection (ID-COP) yang telah mengambil inisiatif untuk mempersiapkan anak, guru, dan keluarga Indonesia agar lebih cerdas, tangguh, bijak, berani, dan cermat di dunia online," kata Harris pada acara peluncuran program Tangkas Berinternet di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga juga menyampaikan pentingnya pendampingan dari orang tua dan guru dalam berinternet.
"Kami menyambut baik dan sangat mengapresiasi dari Google, Yayasan Sejiwa, dan Indonesia Online Child Protection (ID-COP) yang telah meluncurkan inisiatif Tangkas Berinternet ini. Kami merasa program ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan berinternet anak-anak dengan memberikan media pembelajaran untuk guru dan orang tua terkait literasi digital. Kami juga berharap kegiatan ini, dapat menghasilkan langkah-langkah positif untuk melindungi anak di internet, memberikan pencerahan, inspirasi, dan mendorong inovasi bagi kita semua. Kita sebagai orang tua harus lebih terbuka dan melatih anak-anak untuk tidak hanya siap dalam menghadapi era digital dan industri 4.0, tapi juga tangkas dalam berinternet agar sukses di era digital ini," paparnya, dilansir Infopublik.
Sementara itu Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Google Indonesia, Putri Alam menyampaikan, program ini adalah salah satu bentuk gerakan bersama untuk membantu memaksimalkan yang terbaik dari teknologi untuk anak-anak dan keluarga, sekaligus meminimalisir resikonya. Program ini, memuat 5 topik penting agar anak-anak cerdas, cermat, tangguh, bijak, dan berani berinternet.
"Selain lima topik tersebut, Tangkas Berinternet juga menyediakan permainan berbasis web yang dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital dan keamanan online kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orang tua," terangnya.