Kemendibud Gelar Pameran Indonesia Education Forum di JCC
unpi/infopublik • Jumat, 07 Februari 2020 16:11 Wib
Sumber Foto : edutechexpo.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan PT. Wahyu Promo Citra dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar Indonesia Education Forum di Jakarta Convention Center (JCC), 6-9 Februari 2020.
Plt, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kemendikbud, Gogot Suharwoto menyambut baik kegiatan International Education Training ke-29 dan Edutech Expo 2020, dengan beberapa alasan, yaitu pertama, saat ini Indonesia sedang masuk di era revokusi industri 4.0.
Lompatan teknologi begitu cepat sekali. Di semua sektor sudah mengadopsi teknologi terkini yang sebagai tanda dari revolusi industri 4.0. Mulai dari cloud computing, internet of things, big data, lock chance, artificial intellegence, dan masih banyak lagi teknologi terbaru. Sektor kesehatan, sektor pertahanan, ekonomi, pertanian semua sudah cepat mengadopsi.
"Jadi teknologi ini, di sektor pendidikan ternyata tidak secepat teknologi di sektor-sektor lain. Pendidikan ini kan gak bisa investasi dalam waktu cepat. Jadi kenapa kami sangat mendukung pameran hari ini? Karena, kita ingin mempercepat proses adopsi teknologi di sektor pendidikan," tuturnya, dilansir Infopublik.
Disebutkan, mungkin anak-anak yang datang ke stand-stand di sini, pertanyaannya akan beda, dulu mungkin akan nanya SPP nya berapa, bisa di cicil apa enggak. Tapi kalau sekarang sudah lain, wifinya ada nggak, ada course online nya gak, bisa diakses di websitenya di mana, bisa pakai android atau tidak. Itu semua nanti harus disiapkan jawabannya.
"Setiap tahun pertanyaan mereka, rasa ingin tahu mereka akan lebih detail yang mengacu pada teknologi kekinian. Jangan sampai nanti di tanya, kampusnya kelabakan lagi. Jangan sampai anak-anak sudah datang ribuan. Ini target 30 ribuan yang akan datang. Kemudian kita juga siap menonjolkan/menyampaikan teknologi kekinian yang sudah diimplementasikan di kampus-kampus, ini harus disiapkan, karena anak-anak kita daftarnya online," paparnya.
Menurutnya, anak-anak sekarang begitu berangkat asumsinya bisa online. Kemudian nanti perlu verifikasi dokumen ke kampus gak bawa legalisir ijasah sekolah, dan lain-lain, pasti itu bakal ditanya, tapi bagaimana bisa melayani itu dengan teknologi.