Mengenal Jenis-jenis Virus WhatsApp
unpi/cnnindonesia • Jumat, 07 Februari 2020 12:40 Wib
Sumber Foto : information security buzz
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Virus WhatsApp menjadi momok bagi para pengguna WhatsApp. Virus WhatsApp termasuk serangan malware hingga berbagai penipuan yang menargetkan aplikasi perpesanan dengan jumlah pengguna bulanan 1,6 miliar tersebut.
Penemuan mengejutkan baru-baru ini yang diungkap oleh para pakar keamanan tentang kerentanan WhatsApp yang membantu peretas untuk memasang spyware Pegasus dan mengakses kamera, mikrofon, email, pesan, dan data pribadi pengguna.
Dilansir dari 2Spyware, WhatsApp sering menjadi target para peretas mengingat statusnya sebagai salah satu aplikasi populer di dunia. Berikut beberapa virus WhatsApp yang saat ini masih aktif mengancam pengguna WhatsApp.
1. Virus WhatsApp GhostCtrl
GhostCtrl adalah virus jenis Trojan yang menyamar sebagai berbagai program yang berbeda, termasuk WhatsApp. Saat diinstal, aplikasi WhatsApp palsu akan mengambil alih kendali perangkat.
Peretas kemudian dapat mulai mengumpulkan informasi yang mereka inginkan, baik itu log panggilan, pesan teks, nomor pada daftar kontak Anda, lokasi GPS ponsel atau riwayat penelusuran web.
Selain itu, virus WhatsApp GhostCtrl memiliki kemampuan untuk menghidupkan atau mematikan mikrofon dan kamera ponsel. Aplikasi palsu terlihat seperti aplikasi biasa. Karena sulit terdeteksi, pengguna disarankan mengunduh aplikasi hanya dari sumber tepercaya.
2. Pesan suara WhatsApp Virus Trojan
Jika Anda menerima pesan suara dari WhatsApp di email Anda, maka kemungkinan besar Anda menjadi sasaran penipu. Judul subjek email spam semacam itu akan tertulis "Pesan suara tidak terjawab," sementara email itu sendiri berisi informasi palsu tentang kapan pesan diterima dan tautan untuk memutarnya.
Ketika Anda pilih tombol play, Anda akan dibawa ke situs web jahat yang akan memaksa Anda untuk menginstal salah satu virus WhatsApp.
3. Penipuan WhatsApp Gold
Penipuan ini adalah skema untuk menipu pengguna agar mengunduh perangkat lunak berbahaya yang disamarkan sebagai fitur baru WhatsApp. Secara khusus, penipu telah menyebar pesan untuk memaksa korban agar meningkatkan akun mereka ke versi premium, yakni WhatsApp Gold, padahal versi Gold hanyalah sebuah muslihat belaka.
Ketika pengguna mengklik tautan yang dalam pesan, itu langsung mengarahkan mereka ke situs-situs yang penuh malware dan membuat perangkat milik pengguna berisiko terinfeksi malware.
Penipuan WhatsApp Gold beredar di internet sejak 2016 dan terus muncul kembali di Twitter dan jejaring sosial lainnya. Pada Januari 2019, pengguna kembali dijanjikan fitur baru (emoji baru, panggilan video, dan sejenisnya) jika mereka mengunduh layanan premium, pada kenyataannya akan mengunggah malware ke perangkat.
4. Penipuan layanan uji coba WhatsApp
Mirip dengan penipuan WhatsApp Gold, penipuan layanan uji coba WhatsApp dimulai pada pengiriman pesan palsu kepada korban. Pesan tersebut mengklaim bahwa uji coba satu tahun telah berakhir dan pengguna harus berlangganan untuk memperpanjang fitur.
Untuk membuat pengguna bisa percaya dengan penawaran palsu ini, penipu meminta korban untuk terhubung ke "portal pelanggan" dan masuk menggunakan detail login WhatsApp Anda.
Kemudian korban diminta memberikan rincian perbankan mereka untuk membeli langganan layanan bulanan atau tahunan. Informasi kredensial yang didapatkan penipu bisa digunakan untuk menguras rekening Anda.
5. Virus Pembaruan WhatsApp Messenger
Pada November 2017, pakar keamanan melaporkan tentang Pembaruan WhatsApp berbahaya yang tersedia di Google Playstore. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari satu juta kali. Pembaruan itu sudah dihapus.
Peretas berhasil menciptakan aplikasi yang serupa dengan WhatsApp secara visual dan berhasil melewati keamanan Google. Mereka menggunakan nama pengembang, logo, dan kredensial lain untuk mengelabui pengguna Android bahwa itu adalah aplikasi asli.
Perbedaannya adalah peretas menambahkan Unicode setelah nama WhatsApp Inc. Perubahan kecil ini sulit dideteksi olehpengguna biasa. Versi virus WhatsApp ini digunakan untuk menampilkan iklan dan menginstal aplikasi lain di ponsel Android pengguna.
Pengguna yang mengunduh pembaruan WhatsApp dari Google Play disarankan untuk memeriksa keamanan ponsel cerdas mereka demgam menggunakan program anti-virus atau anti-malware. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada aplikasi yang menginstal spyware atau komponen berbahaya lainnya.
6. Penipuan WhatsApp Adidas
Penipuan sepatu Adidas gratis adalah tipuan penipuan yang menggunakan nama besar Adidas dan WhatsApp. Pengguna bisa mendapatkan pesan yang menjanjikan sepasang sepatu gratis.
Pengguna dijanjikan 3.000 pasang sepatu secara gratis. Yang harus pengguna lakukan hanyalah mengikuti tautan yang tampaknya sah ke situs web resmi. Namun, penipuan ini bertujuan mengumpulkan data pribadi pengguna.
Penanganan Virus WhatsApp
Dilansir CNNIndonesia, Virus WhatsApp biasanya menginfeksi sistem sebagai komponen tambahan dan kemudian memulai aktivitas ilegal tanpa diketahui korban. Oleh karena itu, tidak cukup hanya menghapus WhatsApp dari komputer untuk menyelesaikan masalah.
Dalam beberapa kasus, mungkin cukup untuk menghilangkan file yang rusak dengan menggunakan anti-virus yang sesuai dengan OS Anda. Jika terinfeksi dengan malware, Anda mungkin juga perlu mengembalikan pengaturan default ponsel (reset ulang ponsel) atau menginstal ulang aplikasi untuk menyelesaikan penghapusan virus WhatsApp sepenuhnya.
Cara untuk melakukan reset ulang ponsel (factory reset) adalah Anda bisa ke bagian Setting > Privacy (Personal) > Factory reset. Tahap melakukan reset ulang ponsel memang berbeda-beda, intinya Anda harus ke bagian setting kemudian cari bagian system.