87 Persen Mahasiswa Mengaku Salah Jurusan
unpi/medcom.id • Jumat, 07 Februari 2020 11:06 Wib
Sumber Foto : depositphotos.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Berdasarkan data penelitian Indonesia Career Center Network pada 2017 lalu, sebanyak 87 persen mahasiswa mengaku salah jurusan. Akibatnya banyak mahasiswa yang tidak optimal menyelesaikan pendidikannya.
"Ini akan berdampak kepada kemungkinan kesulitan bagi siswa yang bersangkutan untuk menyelesaikan pendidikannya secara tepat waktu atau ketidakmaksimalan hasil studi siswa tersebut," kata CEO PT Melintas Cakrawala Indonesia, Ari Kunwidodo, dalam peluncuran Tes Minat Bakat AJT, di kawasan Gatot Subroto, Rabu, 5 Februari 2020.
Selain itu bisa jadi menimbulkan sikap apatis, sebab pendidikan yang dijalankan hanya akan asal lulus untuk mendapat ijazah. "Ada yang apatis, ya sudah saya selesaikan S1 nanti kalau kerja baru pekerjaan saya maui, yang penting punya ijazah. Melihat hal seperti ini agak mengkhawatirkan," ungkapnya, dilansir Medcom.id.
Ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang berujung mahasiswa salah jurusan atau tidak sesuai dengan minat. Paling utama adalah faktor lingkungan yakni orang tua.
Orang tua kerap memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk di jurusan tertentu. Padahal anak tidak memiliki minat di bidang pilihan orang tua, sehingga membuat anak terjebak dalam kondisi salah jurusan.
"Jadi mostly lingkungan, orang tua biasanya bilang 'Nak, kamu masuk jurusan ini ya'. Atau teman-temannya yuk kita rame-rame yuk masuk ke satu jurusan," terangnya.
Ari pun menyampaikan, solusi agar tidak ada lagi siswa SMA yang ketika kuliah merasa salah jurusan karena berbagai faktor tersebut adalah dengan mengetahui Tes Bakat Minat. Tes Bakat Minat sendiri merupakan rangkaian tes dan analisa yang menggambarkan kemampuan kognitif, karakteristik minat serta kepribadian siswa terhadap suatu bidang atau jurusan tertentu.
"Siswa yang tahu dan sadar akan minat dan potensi kognitifnya, akan lebih percaya diri dan terhindar dari situasi salah jurusan," terangnya.