Lulusan Perguruan Tinggi Tak Cukup Berbekal Sertifikat Kompetensi
unpi/medcom.id • Jumat, 07 Februari 2020 09:10 Wib
Sumber Foto : cdc.ulm.ad.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pelatihan berkelanjutan dinilai bisa menjadi kunci peningkatan kompetensi pasca para lulusan Pendidikan Tinggi mendapatkan sertifikasi kompetensi. Hal tersebut disampaikan oleh Surveyor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dzauqi Arani.
Menurut Dzauqi, idealnya para profesional yang telah mendapatkan sertifikasi kompetensi dapat mengikuti pelatihan berkelanjutan yang mendukung performa di dunia kerja. Namun itu terhenti pada pemberian sertifikasi kompetensi semata.
Dzauqi mengungkapkan, saat ini terdapat banyak lembaga sertifikasi, tapi masih minim yang berorientasi kepada pelatihan yang berkelanjutan usai peserta bersertifikasi. Acap kali Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sekadar memberikan sertifikat kompetensi semata, dan minim untuk memberikan pelatihan kompetensi yang dibutuhkan bagi para surveyor yang sudah tersertifikasi.
"Sehingga, para surveyor tidak dapat meningkatkan skills yang dituntut di dunia kerja," jelasnya, dilansir Medcom.id.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal ISI, Harto Widodo menjelaskan, bahwa pelatihan berkelanjutan perlu adanya kerja sama antara LSP dan Asosiasi Profesi. Kekinian ia menyebut ada indikasi kolaborasi yang kurang mumpuni antara LSP dengan Asosiasi Profesi yang menyebabkan mandeknya pelatihan berkelanjutan.
"Oleh karena kebanyakan tidak dibentuk oleh asosiasi profesi spesifik sehingga tidak dapat menjawab kebutuhan akan pelatihan berkelanjutan usai surveyor memegang sertifikat kompetensi," jelas Harto.
Bentuk kolaborasi yang bisa dijalin, jelas Harto, adalah LSP dapat proaktif merekomendasikan pemegang sertifikasi untuk memelihara kompetensinya melalui pelatihan berkelanjutan di asosiasi profesi yang menaungi. Dengan begitu para surveyor dapat meningkatkan skills yang dituntut di dunia kerja.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris