UNPI-CIANJUR.AC.ID - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menilai Perguruan Tinggi Swasta belum mendapat perlakuan adil dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah lebih memperhatikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ketimbang PTS.
Padahal dari sekitar 4.700 perguruan tinggi yang ada di Indonesia, 95 persen di antaranya merupakan PTS. Sedangkan jumlah PTN di Indonesia hanya 5 persennya.
"Sangat mengejutkan belum ada presiden dan menterinya yang berpihak pada perguruan tinggi swasta yang jumlahnya jauh lebih banyak," kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Budi Djatmiko, di Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.
Dilansir Medcom.id, Ketidakadilan itu, kata Budi, salah satunya terlihat dari pembagian anggaran. Menurut Budi alokasi anggaran belanja negara sangat minim untuk PTS, tidak sebanding dengan jumlah PTS yang sangat banyak tersebut.
"Setiap tahun tidak mencapai 10% dari total anggaran untuk seluruh perguruan tinggi yang ada, 90% lebih APBN pendidikan tinggi digelontorkan untuk PTN," keluhnya.
Namun meski 90 persen digelontorkan ke PTN, sejauh ini masih tiga PTN yang mampu menembus 500 perguruan tinggi terbaik dunia. "Tetapi semua dosa dan permasalahan ditimpahkan pada PTS. Semua peraturan hanya untuk membelenggu PTS, alih-alih menaikkan mutu, malah PTS terbebani semua aturan yang konyol tidak esensi pada mutu sesungguhnya," jelasnya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris