UNPI-CIANJUR.AC.ID - Staf Khusus Presiden Milenial Billy Mambrasar mengusulkan program bertajuk 'Anak Muda Baper' (bawa perubahan) kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Billi Mambrasar mengatakan ia sudah menyampaikan berbagai persoalan pendidikan terutama di Indonesia timur kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
"Saya bertemu Mas Menteri kemarin, Senin, dan curhat terkait masalah-masalah yang dibahas mulai dari kekurangan guru, tingginya angka buta huruf, dan permasalahan-permasalahan pendidikan, serta inovasi apa yang dapat dilakukan untuk penyelesaiannya," katanya.
Untuk itu memperkenalkan program 'Anak Muda Baper' di bidang pendidikan yang berfokus pada wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) Indonesia. Bertugas sebagai stafsus, Billy memilih daerah jauh, terluar dan tertinggal sebagai fokus masukan yang diberikan ke Presiden.
Dilansir Antaranews, dalam program 'Anak Muda Baper', Billy menerangkan sebuah model konsep pendidikan secara digital, dengan pemanfaatan teknologi internet, untuk meningkatkan literasi dan mengurangi angka buta huruf, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, dan menanamkan jiwa kewirausahawan sejak dini bagi anak-anak sekolah di wilayah 3T.
Terkait pada penguasaan bahasa Inggris, menurut Billy, merupakan sebuah skill yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini, yang dapat memampukan generasi muda Indonesia berkompetisi di level internasional.
Menanggapi usulan yang disampaikan Billy, Mendikbud sempat menyebut bangga karena ide tersebut sangat brilian dan semestinya Billy dapat bergabung bekerja dengannya.
Berdasarkan Perpres No 131/2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019, lima indikator daerah tertinggal meliputi ekonomi masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, dan karakteristrik daerah.
Presiden Jokowi juga sudah berkomitmen pada periode kedua pemerintahannya ini akan fokus pada upaya pengembangan sumber daya manusia.