Otak Perempuan dan Laki-Laki Punya Kemampuan Sama terhadap Matematika
unpi/okezone • Selasa, 14 Januari 2020 11:07 Wib
Sumber Foto : theoryofknowledge.net
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Tim dari Carnegie Mellon University melakukan penelitian komprehensif dengan memeriksa perkembangan otak anak laki-laki dan perempuan. Hasilnya, tidak ada perbedaan dalam fungsi otak atau kemampuan matematika antara laki-laki dengan perempuan.
Hasil penelitian ini tersedia online dalam edisi 8 November di jurnal Science of Learning. Demikian dikutip dari Science Daily, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Sulit merupakan salah satu alasan dari ketidakmampuan menguasai matematika. Oleh karena itu wajar jika muncul kalimat 'matematika itu sulit' yang dikeluarkan banyak orang. Namun, Jessica Cantlon dari Carnegie Mellon University, Australia melakukan penelitian mengenai perkembangan otak terhadap matematika.
Jessica Cantlon dan timnya melakukan studi neuroimaging (pemetaan otak) pertama untuk mengevaluasi perbedaan gender biologis dalam kemampuan matematika anak-anak. Timnya menggunakan MRI (semacam scan diagnostik medis) untuk mengukur aktivitas otak pada 104 anak yang berusia 3 hingga 10 tahun (55 perempuan dan 49 laki-laki) sambil menonton video pendidikan yang membahas topik matematika awal, seperti berhitung dan penambahan. Para peneliti membandingkan scan dari anak laki-laki dan perempuan untuk mengevaluasi kesamaan otak.
Selain itu, tim Cantlon juga memeriksa otak sekelompok orang dewasa (63 orang dewasa; 25 wanita dan 38 laki-laki) kemudian membandingkannya dengan anak-anak.
Setelah melakukan perbandingan, Cantlon dan timnya tidak menemukan perbedaaan dalam perkembangan otak anak perempuan dan laki-laki. Selain itu, para peneliti tidak menemukan perbedaan cara memproses keterampilan matematika.
Hasil penelitian itu juga menunjukkan, kematangan otak anak laki-laki dan perempuan secara statistik setara jika dibandingkan dengan laki-laki atau perempuan dalam kelompok dewasa.
"Bukan hanya anak laki-laki dan perempuan menggunakan jaringan matematika dengan cara yang sama, tetapi bahwa kesamaannya terbukti di seluruh bagian otak," kata Sarjana Postdoctoral Departemen Psikologi Universitas Chicago Alyssa Kersey, dilansir Okezone.
Para peneliti juga membandingkan hasil Tes Kemampuan Matematika Dini, tes standar untuk anak-anak berusia 3 hingga 8 tahun, dari 97 peserta (50 perempuan dan 47 laki-laki) untuk mengukur tingkat perkembangan matematika. Mereka menemukan bahwa kemampuan matematika setara di antara anak-anak dan tidak menunjukkan perbedaan jenis kelamin atau usia.
Tim juga tidak menemukan perbedaan gender antara kemampuan matematika dan kematangan otak. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan anak usia dini mengerjakan serangkaian tugas matematika yang dasar. Cantlon juga ingin melanjutkan studi ini dengan menggunakan keterampilan matematika yang lebih luas, seperti pemrosesan spasial dan memori yang melibatkan anak-anak.