Penggunaan PowerPoint dalam Pembelajaran Tidak Efektif
unpi/tirto.id • Jumat, 10 Januari 2020 10:30 Wib
Sumber Foto : pcmag.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Nyaris semua dosen menggunakan slide presentasi PowerPoint (ppt) ketika mengajar di kelas. Berbeda dengan program pascasarjana di Copenhagen Business School telah melarang dosen menggunakan PowerPoint selama mengajar pada tahun 2015 lalu.
Lima tahun sebelumnya, pada 2010, Jenderal Herbert McMaster juga telah melarang penggunaan PowerPoint di angkatan bersenjata Amerika Serikat. Bahkan Herbert McMaster mengeluarkan pernyataan keras terhadap teknologi presentasi ini.
"PowerPoint membuat kita bodoh," ujarnya sebagaimana dikutip dari The New York Times.
Tiga peneliti dari Universitas Harvard: Samuel T. Moulton, Selen Türkay, dan Stephen M. Kosslyn melakukan penelitian sejauh mana efektivitas PowerPoint digunakan selama presentasi dibandingkan pemaparan lisan tanpa alat bantu visual.
Penelitian menunjukkan bahwa PowerPoint nyatanya tidak lebih efektif dari presentasi lisan. Bahkan penggunaan PowerPoint seringkali gagal dalam menyampaikan informasi yang diinginkan, serta menurunkan kesan positif orang lain terhadap penyampai materi.
Partisipan penelitian merasa bahwa presentasi lisan sebenarnya lebih menarik daripada pemaparan dengan alat bantu visual ataupun PowerPoint. Sejak Microsoft membeli PowerPoint dari Macintosh, perangkat lunak ini sebenarnya dirancang untuk pebisnis, konsultan, dan ahli marketing yang sibuk.
Menggunakan poin-poin penting dengan tampilan visual yang menarik menjadikan mereka dapat mencatat materi dan mudah mengingatnya ketika melakukan presentasi.
Seiring perkembangan zaman, ternyata PowerPoint amat populer di banyak kalangan, tak terkecuali di dunia pendidikan. Namun, penggunaan teknologi yang awalnya diharapkan memudahkan manusia, malah menjadikan sebagian pengajar jadi terikat dan menjadikannya jalan pintas sekenanya.
Dilansir Tirto.id, seringkali para pengajar menggunakan PowerPoint lama dari arsip komputer yang telah digunakan mengajar di semester sebelumnya, tanpa modifikasi dan penyesuaian. Beberapa bahkan menyalin PowerPoint dari pengajar lain yang mengampu mata pelajaran yang sama.
Penggunaan materi ajar semacam ini membuat dosen malas mengembangkan pembelajaran di kelas. Padahal ilmu pengetahuan amat dinamis dan siswa amat mudah menemukan hal baru melalui internet. Dilansir dari The Conversation, di antara alasan dosen menggunakan PowerPoint adalah penyampaiannya amat mudah.
Apalagi dengan beban ajar yang tinggi dan tekanan dari universitas untuk mengisi banyak kelas di satu semester berjalan. Selain itu, populasi mahasiswa yang kian banyak menjadikan dosen sulit melakukan presentasi oral terus menerus atau hanya menggunakan papan tulis biasa untuk mencatat materi kuliah.
Kendati demikian, Bent Meier Sørensen, profesor dari Copenhagen Business School melalui artikelnya "Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring" mengimbau para dosen untuk tidak lagi menggunakan PowerPoint.
Baginya, menggunakan PowerPoint mengurangi improvisasi dosen dan menjauhkan kesempatan untuk menerima masukan dari mahasiswa. "PowerPoint tidak memberdayakan akademisi. Proses pembelajaran jadi lambat dan sulit, dan tidak dapat disimpulkan dengan rapi. PowerPoint menghasilkan kebodohan," tulis Bent Meier.