Mendikbud Janji akan Sederhanakan Kurikulum
unpi/infopublik • Rabu, 04 Desember 2019 12:30 Wib
Sumber Foto : tempo.co
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim janji akan menyederhanakan berbagai macam kurikulum, berbagai macam aturan, berbagai macam administrasi, dan berbagai macam asesmen.
Hal itu, disampaikan Mendikbud saat menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/11).
Dilansir Infopublik, Mendikbud juga mengajak para kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk merubah paradigma kepemimpinan yang tadinya paradigma sebagai regulator untuk mengawasi, mengatur, berubah menjadi pelayanan, melayani guru dan siswa di seluruh Indonesia.
Disebutkan, reformasi pendidikan untuk menigkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia ini, luar biasa rumitnya, dan tantangannya sangat besar, dengan begitu banyak pulau, begitu banyak beragaman, begitu banyak jenjang pemerintahan, ratusan ribu sekolah, dan jutaan murid dan guru
"Semua hal-hal yang ingin kita ciptakan, tidak akan mungkin tercapai, kalau kita tidak menjadikan reformasi menjadi suatu gerakan. Suatu gerak itu, harus didukung dari atas, tapi juga digerakan dari bawah. Jadi saya mengajak bapak-bapak/ibu-ibu guru di seluruh nusantara, saya yakin bapak-bapak/ibu-bu guru sudah tahu apa yang terbaik untuk siswa siswinya. Jadi saya mengajak semua jenjang pemerintahan untuk memberikan kepercayaan, kepada guru-guru untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, agar siswa dan siswi kita menjadikan masa depan mereka menjadi baik, agar Indonesia mempunyai SDM yang unggul, dan kita bisa menang dipanggung dunia," paparnya.
Mendikbud juga mengapresiasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang sudah puluhan tahun memperjuangkan pemenuhan hak para guru dan peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru di se Indonesia.
"Dari semua inpirasi yang saya terima, paling terkesan adalah kisah para guru di lapangan untuk meningkatkan pendidikan di daeahnya. Ada guru-guru dari Kalimantan, guru-guuru dari Papua, guru- guru dari Sulawesi, Jawa, dan lainnya. Saya terus terang sedikit pesimis, sedikit rumit sekali permasalahan, tantangan terasa terlalu berat bagaimana meningkatkan sistem pendidikan kita. Tapi setiap kali saya berbincang dengan guru, setiap kali saya mendengarkan pikiran dan nasehat dari guru, saya langsung menjadi optimis. Saya jujur-jujur saja dari semua jenis diskusi yang saya lakukan di berbagai macam jenjang pemerintahan maupun swasta yang paling membuat inpirasi buat saya adalah mendengar kisah-kisah guru di lapangan," tuturnya.
Mendikud mengatakan, ada guru di Sulawesi yang mengajak murid-murid nya keluar ke dalam hutan untuk megenali kata-kata , mengenali barang-barang alam, dengan kosakata adat dan dengan kosakata Indonesia, untuk meningkatkan ilmu bahasanya. Ada guru di Jakarta yang telah mencetuskan program informatika melalui mainan-mainan yang sifatnya berdidik. Walaupun itu bukan bagian drai kurikulum.
Ada sekolah di Kalimantan, yang setiap minggunya, dan setiap bulannya mengatur orang tua murid datang ke kelas, bukan hanya mengajar tapi juga ikut berpartisipasi dalam kurikulum. "Ini adalah hal-hal, langkah-langkah nyata yang sudah terjadi di seluruh Indonesia, tapi belum pernah diangkat. Kita ada nama baru seperti tema hari ini adalah 'Guru Penggerak'."
"Setiap kali saya berbicara dengan semua guru, mereka menjanjikan saya, mas Menteri saya jamin di setiap sekolah seluruh Indonesia ada minimal satu guru penggerak yang akan melakukan perubahan demi murid." ungkapnya.