Manfaat Sehat Berjalan Kaki Selama 15 Menit
unpi/cnnindonesia • Selasa, 05 Nopember 2019 10:00 Wib
Sumber Foto : absfreepic.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Jalan kaki telah menjadi aktivitas yang dikaitkan dengan pembakaran kalori, penurunan berat badan, hingga kepadatan tulang. Padahal lebih dari itu, jalan kaki juga memberikan banyak manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya bahkan dapat dirasakan secara instan.
Berikut sejumlah manfaat sehat dari berjalan kaki selama 15 menit mengutip Readers Digest.
1. Kebahagiaan
Saat mengalami hari atau hati yang suram, berjalan kaki di luar ruangan selama 15 menit efektif meningkatkan suasana hati, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Internal Medicine. Tak hanya itu, studi menyebut orang dengan depresi yang rutin berjalan kaki setiap hari mengalami perbaikan kondisi layaknya pasien yang mengonsumsi obat-obatan. Bahkan, efek positif yang dihasilkan dari jalan kaki berlangsung lebih lama dengan efek obat dalam pengobatan depresi.
2. Kreativitas
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neuroscience menemukan bahwa berjalan kaki dapat mengasah kemampuan berpikir konvergen dan divergen, yang keduanya terkait dengan peningkatan kreativitas dan 'kelahiran' ide-ide baru. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa jalan kaki bisa menjadi 'makanan' terbaik bagi otak yang sedang buntu.
3. Alergi berkurang.
Berjalan atau berlari hanya 15 menit dapat mengurangi sejumlah gejala alergi seperti bersin, gatal, hidung tersumbat, dan pilek hingga 70 persen. Perbaikan kondisi alergi dinilai berhubungan dengan meningkatnya daya tahan tubuh sejalan dengan peningkatan aktivitas fisik.
4. Menurunnya sindrom metabolik
Sindrom metabolik merupakan masalah kesehatan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta diabetes. Sindrom metabolik ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, kolesterol gula darah tinggi, dan peningkatan jumlah lemak perut yang terjadi bersamaan.
Sindrom ini bisa lahir karena gaya hidup yang kurang aktif. Sehingga dengan berjalan kaki hanya 15 menit sehari, dinilai dapat memberi pengaruh besar terhadap pengurangan risiko sindrom metabolik. Untuk memaksimalkan manfaatnya, cobalah menggabungkan antara jalan cepat dan jalan lambat selama sesi berjalan kaki.
5. Tujuh tahun lebih lama
Sejumlah penelitian mendapati rutin olahraga, walau semudah berjalan kaki, dapat menambah kemampuan tubuh untuk hidup lebih lama sekitar 7 tahun. Selain menambah imunitas yang membuat tubuh lebih kuat melawan penyakit, berjalan kaki juga membuat seseorang secara mental lebih semangat dan antusias menghadapi masa depan.
6. Awet muda
Berjalan kaki dapat membatu efektivitas perawatan antikeriput yang sedang Anda jalani dengan cara mempertahankan atau memperpanjang telemor, ungkap studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One. Telemor sendiri merupakan bagian dari DNA yang memendek seiring bertambahnya usia.
7. Terapi untuk insomnia
Dalam sebuah studi besar mengenai tidur, para peneliti menemukan bahwa orang yang rutin berjalan kaki memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Peneliti menyarankan untuk rutin berjalan kaki setiap hari sebagai salah satu terapi untuk mengatasi gangguan tidur.
8. Vitamin mata
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, para peneliti menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas aerobik secara teratur memiliki bola mata yang lebih sehat dan lebih kecil kemungkinannya menderita masalah mata, seperti degenerasi retina dan kehilangan penglihatan terkait usia.
9. Menjalin hubungan baik
Berjalan kaki yang dilakukan secara bersama-sama dapat meningkatkan kualitas hubungan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychology of Sport and Exercise. Sehingga berjalan kaki juga kerap dijadikan terapi untuk memperbaiki kualitas hubungan. Peneliti menilai, percakapan yang terjalin selama berjalan kaki bisa menjadi lebih akrab ketimbang percakapan di kafe.
10. Kekuatan tulang
Tak hanya meningkatkan kepadatan tulang, menurut sebuah penelitian besar yang dilakukan oleh Oxford, berjalan kaki selama 15 menit juga mampu mengurangi risiko terkena beragam masalah tulang lainnya, seperti patah tulang atau penyusutan massa tulang.