Teknologi Informasi untuk Optimalkan Konsep Kota Pintar
unpi/lipi • Kamis, 24 Oktober 2019 12:44 Wib
Sumber Foto : yourstory.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Sebanyak 171 juta atau 64,8 persen dari total populasi Indonesia, menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2018, adalah pengguna internet. Integrasi teknologi informasi kemudian menjadi tuntutan di semua aspek, termasuk dalam hal layanan publik dalam konsep Kota Pintar (smart city).
"Dengan teknologi informasi dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan smart city melalui pelayanan masyarakat dan pendidikan sehingga dapat terintegrasi," ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono dalam Talkshow 'Membangun Kota Pintar di Indonesia' di ajang Indonesia Science Expo (ISE) di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (23/10).
Menurut Agus idealnya smart city dimulai dari hal-hal kecil dahulu baru diintegrasikan, kalau sudah terintegrasi baru bisa terkoneksi. "LIPI sedang mengembangkan smart city di kawasan Cibinong Science Center di Cibinong, Jawa Barat," jelas Agus, dilansir laman resmi Lipi.
Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI, Purwoko Adhi menjelaskan membangun smart city harus menempatkan manusia sebagai elemen dasar. "Teknologi yang digunakan berangkat dari manusianya dahulu, bagaimana masyarakat berperilaku pintar dan tidak melakukan hal-hal yang bodoh, diatur secara efektif dan efisien, dengan teknologi semua akan terbantu dan mempermudah pelayanan masyarakat," tutur Purwoko.
Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Devnie mengatakan smart city berkaitan erat dengan pembangunan daya saing daerah, pelayanan publik dan kesejahteraan.
"Pelayanan publik menjadi lebih efisien, lebih cepat, lebih pasti, juga segala sesuatunya lebih terukur. Dirinya menjelaskan, salah satu yang dilakukan di Tangerang Selatan adalah mengaplikasikan CCTV yang terkoneksi dan terhubung dengan Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Tangeran Selatan dan Dinas Perhubungan Tangerang Selatan."