Minat Kalangan Milenial Jadi Guru Sangat Tinggi
unpi/infopublik • Jumat, 11 Oktober 2019 09:02 Wib
Sumber Foto : videoblocks.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, sebetulnya minat menjadi guru dari kalangan milenial sangat tinggi, kalau dilihat dari besarnya animo untuk masuk pendidikan yang ada di Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK).
"Sejak diberlakukannya UU Guru dan Dosen itu, sampai sekarang guru masih dalam proses pembentukan sebuah pekerjaan profesional, dan itu masih perlu langkah-langkah yang lebih serius," kata Muhadjir usai membuka Lokakarya Guru Milenial: 'Sebuah Profesi di Masa Depan' dalam rangka memperingati Hari Guru Internasional, Kamis (10/10).
Disebutkan, sebetulnya tidak ada masalah, tapi harus ada langkah yang semakin konkrit untuk memastikan profesi guru di Indonesia akan mendapatkan perlakuan, dan bentuk yang semakin konkrit, karena sekarang masih dalam proses.
Menurutnya, ada tiga hal yang harus ditangani, pertama dalam aspek ekspertis atau keahlian seorang guru, perlu ditangani dengan sungguh-sungguh. "Masih butuh banyak proses pelatihan pendidikan di LPTK, baik pendidikan akademik maupun profesinya," tuturnya, dilansir Infopublik.
Kemudian kedua, tanggung jawab sosial. Guru-guru ini sudah harus mulai ditanamkan rasa bertanggung jawab sebagai seorang pendidik. Bahwa dia ini akan membawa generasi yang akan menentukan masa depan Indonesia, harus ditangani betul agar dia menjalankan pekerjaannya sebagai sebuah panggilan.
Ketiga, organisasi profesi guru harus ditata, karena suatu profesi baru akan berjalan dengan baik kalau ada hubungan kolegialitas atau kesejawatan yang itu berada di dalam sebuah asosiasi atau korps profesi.
"Jadi ketiga itu yang jadi pekerjaan rumah kita. Jadi apakah milenial dan tidak mileneal, saya tidak melihat ada perubahan substantif antara yang milenial dan tidak milenial," paparnya.
Menanggapi terkait yang ikut Ujian Nasional (UN) ada angket, mereka yang berminat menjadi guru adalah anak-anak yang nilai UN-nya rendah. Mendikbud menyampaikan, sebetulnya kalau nanti guru sudah menjadi pekerjaan yang membanggakan, baik secara ekonomi dan sosial, maka otomatis akan jadi pilihan putra putri terbaik di Indonesia.
"Makanya bagaimana membangun guru sekarang, harus membuat guru jadi pekerjaan yang profesional yang membanggakan itu, dan untuk menjadi pekerjaan yang membanggakan, maka ketiga hal tersebut harus ditangani," imbuhnya.
Termasuk juga, harus diakui masalah pendapatan, dan tingkat kesejahteraan. "Bagaimana kalau sebagian guru honorer aja, belum diangkat dapat mendorong siswa-siswa yang akademiknya bagus, karakternya bagus mau jadi guru," ungkapnya.