Belum Merata Kualitas Pendidikan Dinilai karena Sulitnya Akses
unpi/sindonews • Rabu, 09 Oktober 2019 13:39 Wib
Sumber Foto : freedomworks.org
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Tidak seimbangnya akses pendidikan antara di kota-kota dan di daerah, menyebabkan tidak meratanya kualitas pendidikan yang diperoleh anak-anak di Indonesia.
Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Danang R Ginanjar, dalam seminar pendidikan bertajuk 'Sinergi Peran Strategi Guru dan Teknologi Menghadapi Era Industri 4.0', di Auditorium Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan, Jakarta, Senin (7/10/2019).
"Poin utama kenapa Indonesia maju di 2045 adalah adanya bonus demografi. Tapi masih tidak sulitnya akses terhadap pendidikan khususnya di daerah-daerah menyebab tidak meratanya kualitas pendidikan," kata Danang.
Danang menambahkan, Indonesia sedang menghadapi revolusi Indistri 4.0 yang membutuhkan SDM yang berkualitas dan berkembang.
"Kedepannya 60% pekerjaan manusia akan digantikan sistem otomatisasi dan 30% digantikan mesin," ucapnya sambil menggambarkan revolusi industri yang terjadi sejak revolusi 1.0 hingga 4.0.
Sementara CEO Startup pendidikan GreatEdu, Robert Edy Sudarwan mengungkapkan, dibutuhkan kolaborasi antara tenaga pendidik dan perkembangan teknologi untuk menjawab masalah tersebut.
Masalah sulitnya akses pendidikan ini kata Robert, bisa dijawab dengan menjadikan teknologi digital sebagai jembatan yang menghubungkan antara tenaga pendidik dengan murid.
"Perkembangan teknologi bukan malah jadi hambatan tapi justru jadi jembatan penghubung untuk meningkatkan skill baik gutu maupun murid," kata Robert, dilansir Sindonews.
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah mengembangkan aplikasi pendidikan yang dapat menciptakan ekosistem pendidikan digital dengan model crowd learning.
"Aplikasi kami hadir untuk menciptakan ekosistem itu. Jadi para guru yang berkualitas tidak hanya ada di Jakarta dan kota-kota besar tapi dimanapun bisa," ungkapnya.
"Kita tidak sedang menggantikan tenaga pendidik, tapi ingin berkolaborasi yang salah satunya dengan sistem crowd learning," sambung Robert.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat mengatakan, pihaknya saat ini telah membuat roadmap untuk mengembangkan pendidikan yang berkualitas di Jakarta.
"Salah satunya adalah kita ingin pastikan kualitas para pendidik di Jakarta, proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan teknologi yang menyenangkan dan efektif," tuturnya.
Robert menambahkan, pada 23 November 2019 GreatEdu akan menyelenggarakan program Mencari Pahlawan Pendidikan 2019. Program ini adalah wujud sinergi perkembangan teknologi dengan pendidikan.
"Kita juga akan menyelenggarakan Tryout Nasional UTBK SBMPTN 2020 yang akan dilaksanakan secara online serentak seluruh Indonesia dengan bobot soal yang berkualitas dan realtime," tutup Robert.