Sejarah Otomotif Indonesia dari Motor 1893 dan Kreta Setan
unpi/cnnindonesia • Jumat, 04 Oktober 2019 12:30 Wib
Sumber Foto : Benz Viktoria. (Joachim Köhler via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0))
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Sejarah kendaraan bermotor di Indonesia telah dimulai sejak 126 tahun yang lalu ketika masih dijajah Belanda dan nama negara disebut Nederlands Indie (Hindia Belanda). Kendaraan bermotor pertama adalah sepeda motor impor yang menginjak Tanah Air pada 1893 melalui Pelabuhan Semarang.
Motor yang memulai segala otomotif Indonesia itu buatan produsen Jerman bernama Hildebrand und Wolfmüller. Kabarnya bangkai motor ini pernah ditemukan pada 1932 kemudian direstorasi dan pernah ditempatkan di museum lalu lintas Surabaya.
Kendati di Indonesia kala itu banyak orang Belanda, motor legendaris itu dipesan pekerja asal Inggris bernama John C Potter. Potter adalah masinis di Pabrik Gula Oemboel di Probolinggo, Jawa Timur.
Menurut informasi dari buku Kreta Setan (de duivelswagen), Autopioniers van Insulinde, F.F Habnit, moesson reeks, 1977, yang dirangkum James Luhulima di buku Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri ini, Penerbit Buku Kompas, 2012, Potter memesan langsung motor itu ke pabrik Hildebrand und Wolfmüller di Jerman.
Hildebrand und Wolfmüller merupakan merek motor pertama di dunia. Nama merek itu diambil dari penemu Heinrich dan Wilhelm Hildebrand bersama Alois Wolfmüller. Hildebrand und Wolfmüller diketahui mulai memproduksi massal motor pada 1894 atau setahun setelah motornya mendarat di Indonesia, seperti dilansir CNNIndonesia.
Motor Hildebrand und Wolfmüller menggunakan mesin 2-silinder 1.489 cc 4-tak yang diletakkan mendatar. Menyalakan mesin ini sangat sulit, bisa sampai 20 menit. Bahkan dikatakan Potter terkadang mesti membakar bagian luar mesin dulu dengan spiritus buat memanaskannya.
Selain itu Potter juga memakai cara lain, yaitu mendorongnya hingga mesin menyala lalu lompat ke atas sadel kemudian berkendara. Aksi ini mirip koboi waktu loncat ke pelana kuda.
Setahun sejak motor Hildebrand und Wolfmüller sampai ke Indonesia, mobil pertama hadir juga melalui Pelabuhan Semarang. Mobil pertama adalah Benz Viktoria yang dibeli Soesoehoenan Soerakarta Pakoe Boewono X pada 1894 seharga 10.000 gulden.
Mobil dengan mesin 1-silinder, 2.000 cc, bertenaga 5 tenaga kuda, dan memiliki roda kayu itu dipesan melalui importir yang berlokasi di Pasar Besar, Soerabaja, bernama Prottle & Co.
Pakoe Boewono X memutuskan membeli mobil atas saran penasehatnya orang Belanda, saat itu alat transportasi pada umumnya adalah kereta kuda. Penampakan mobil yang dianggap bisa jalan sendiri tanpa kuda dianggap aneh, sebab itu muncul istilah 'Kreta Setan'.