SIMONAS, Platform Rekrutmen Talenta Digital
unpi/kemkominfo • Jumat, 06 September 2019 11:08 Wib
Sumber Foto : kominfo
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan platform national talent pool SIMONAS. Platform itu bisa digunakan oleh pencari kerja untuk menemukan peluang kerja dan pelaku industri untuk mencari talenta digital yang dibutuhkan.
Saat ini, dinamika globalisasi yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid ke 4 semakin membuat persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas. Dalam Pidato Kenegaraan Peringatan 74 tahun Kemerdekaan Indonesia di hadapan anggota DPR RI, Presiden menyebut persaingan antarnegara juga akan berebut orang-orang pintar.
"Antarnegara memperebutkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa kemajuan bagi negaranya. Dunia tidak semata sedang berubah tetapi sedang terdisrupsi. Di era disrupsi ini ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi baru yang bermunculan," ungkap Presiden Joko Widodo, dilansir laman resmi Kemkominfo.
Mengantisipasi hal itu, Pemerintah berupaya mengambil peluang di tengah arus komunikasi dan interaksi yang semakin mudah dan terbuka. Oleh karena itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Badan Litbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya menghubungkan SDM yang tersedia di Indonesia dengan perusahaan atau instansi yang membutuhkan tenaga kerja.
Upaya itu diimplementasikan dengan meluncurkan platform SIMONAS. Platform ini berfungsi untuk rekrutmen tenaga kerja sekaligus sebagai national talent pool yang dapat digunakan oleh kandidat pencari kerja dan perusahaan atau instansi yang memerlukan tenaga kerja.
"Menurut World Bank, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta digital talent hingga tahun 2020, satu tahun rata-rata 600.000 talenta digital. Di Indonesia, lulusan digital talent tidak sampai 600.000 setiap tahunnya. Saya akhirnya membuat program Digital Talent Scholarship (DTS) di Indonesia," kata Menteri Kominfo Rudiantara dalam peluncuran akbar SIMONAS di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Menurut Menteri Rudiantara, ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pun, menjadi perhatian serius Pemerintah.
"Banyak perusahaan digital di Indonesia membutuhkan talenta digital yang besar, namun ketersediaan minim, sehingga banyak mengambil dari luar. Melalui DTS, Kominfo menjawab tantangan penyelesaian masalah di atas. Sesuai arahan Presiden, Indonesia fokus pada pengembangan SDM. Melalui DTS kita akan kembangkan SDM digital yang kompetitif," tutur Menteri Kominfo seraya menyebutkan dalam Program DTS tahun 2018, Kementerian Kominfo memberikan peluang bagi 1.000 orang peserta dan pada tahun 2019 sebanyak 25.000 peserta DTS.
Menurut Menteri Kominfo, kesuksesan Program DTS tidak dilihat dari jumlah lulusan belaka. “Namun kualitas lulusannya; apakah bisa terserap oleh industri, mendapatkan pekerjaan maupun berwirausaha/menjadi entrepeneur,” ungkapnya.
Kehadiran SIMONAS, menjadi salah satu jawaban agar lulusan DTS terserap. "SIMONAS seperti market place, sama seperti bukalapak, tokopedia, maupun platform jual beli lain, bedanya SIMONAS jual beli talent bukan barang. Dan ini gratis, sehingga perusahaan yang mendapatkan talent dari SIMONAS tidak harus membayar," tutur Menteri Rudiantara.