Kemenristekdikti: Pendidikan Vokasi masih Fokus Utama
unpi/antaranews • Selasa, 16 Juli 2019 09:01 Wib
Sumber Foto : ristekdikti
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo akan fokus pembangunan sumber daya manusia (SDM) terutama pendidikan vokasi untuk tingkat pendidikan tinggi.
"Konsentrasi pada periode 2019 hingga 2024 ditekankan pada pendidikan vokasi," ujar Menristekdikti di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Jumat.
Menristekdikti mendorong agar industri turut membangun pendidikan vokasi, seperti Politeknik Manufaktur Astra yang didirikan PT Astra International di Cikarang. Kemudian Telkom yang sejak lama membangun kampus yakni Universitas Telkom di Bandung.
Selain itu, Kemenristekdikti juga mendorong agar industri turut membangun dunia pendidikan, dengan mendirikan politeknik atau latihan lainnya. Apalagi, katanya, saat ini pemerintah sudah mengesahkan aturan 'Super Deductible Tax' atau pengurangan pajak penghasilan bruto di atas 100 persen.
Aturan tersebut, akan merangsang pertumbuhan riset dan pendirian program vokasi oleh pihak industri, kata Nasir, seperti dilansir Antaranews.
Mohammad Nasir menambahkan kesesuaian perkuliahan dengan dunia industri sangat diperlukan. Menurut dia, suatu prodi harus mendidik SDM yang menguatkan industri. Sehingga lulusan tersebut bisa menggerakan ekonomi yang lebih baik di Indonesia.
Sebelumnya,Kemenristekdikti melakukan perubahan fundamental terhadap pendidikan vokasi melalui program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi. Progam tersebut untuk meningkatkan relevansi pendidikan politeknik dengan kebutuhan industri pengguna lulusannya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris