Menristekdikti: Akreditasi Tingkatkan Produk Mampu Bersaing
unpi/infopublik • Kamis, 27 Juni 2019 09:10 Wib
Sumber Foto : apac-accreditation.org
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekditi), Mohamad Nasir mengatakan, dalam rangka Peringatan Hari Akreditasi Dunia 2019, diharapkan semua produk, baik berupa barang dan jasa, harus dilakukan akreditasi, supaya produk tersebut mampu bersaing.
"Kalau kita tidak lakukan standarisasi, tidak akreditasi, tidak ada pengakuan. Barang itu, dikatakan baik, kalau ada pengakuan dari orang lain. Pengakuannya apa? yaitu suatu lembaga. Kemudian, kalau sudah ada mendapatkan produsen, yaitu nilai tambahnya. Nilai tambahnya akan mendapatkannya disitu," kata Nasir usai acara Temu Nasional Pemangku Kepentingan Bidang Akreditasi dalam rangka Peringatan Hari Akreditasi Dunia 2019 di Jakarta, Selasa (25/6).
Menurutnya, kalau produk itu tidak ada standarisasi, maka tidak akan mampu bersaing. "Kalau tidak mampu bersaing, pasti produk itu, akan ditinggalkan oleh kustumer. Sekarang kustumer banyak yang tidak tahu, tapi tanya-tanya produknya ada standarisasi gak? Kalau ada, dia bilang OK, karena produk tersebut akan dijamin kualitasnya, ukurannya, dan lain sebagainya, seperti yang tertera di produk tersebut," terangnya, dilansir Infopublik.
Intinya, kata dia, produk itu, harus distandarsasi. "Kita minta kepada Kepala BSN, Bambang Prasetya untuk ditingkatkan terus. Tidak hanya berhenti di sini, tapi sampai terus menerus, karena semua produk semakin banyak, dan harus distandarisasi. Kalau semakin besar, berarti daya saing kita semakin tinggi di pasar dunia," tuturnya.
Disebutkan, pihaknya tidak melakukan sanksi terhadap produk yang tidak melakukan standarisasi, tapi sanksinya satu, kalau produk tidak ada standarisasi, maka tidak laku di pasar. "Jadi pasar yang menentukan sendiri," kata Nasir. Contoh, kalau anda beli barang, kalau gak ada standar anda mau gak?
Ia menceritakan, dulu saat awal dirinya jadi Menteri, standarisasi masih sangat rendah. Karena apa, tidak pernah ada edukasi kepada masyarakat, kemudian pihaknya mendorong untuk itu. Kemenristekdikti mendukung apa yang dilakukan BSN, akhirnya apa, produk itu mulai dikenal, dan standarisasi mulai bertambah, dan masyarakat mulai melakukan standarisasi.