WHO: 1 Juta Orang Didiagnosis Penyakit Seksual Setiap Hari
unpi/cnnindonesia • Jumat, 14 Juni 2019 12:45 Wib
Sumber Foto : wikipedia.org
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lebih dari satu juta orang di dunia didiagnosis menderita penyakit menular seksual (PMS) setiap harinya. Penyakit menular seksual yang menyerang organ seksual itu meliputi klamidia, gonore, trikomoniasis, dan sifilis.
Temuan yang baru saja dirilis WHO ini menemukan satu dari setiap 25 orang di dunia memiliki setidaknya satu dari penyakit infeksi menular tersebut.
"Infeksi ini menunjukkan orang berisiko dengan kesehatan mereka, dengan seksualitas mereka dan dengan kesehatan reproduksi mereka," kata ketua penelitian dari WHO ini, Melanie Taylor, dikutip dari CNN.
Dalam laporan itu, WHO menyatakan terdapat lebih dari 376 kasus baru infeksi menular seksual setiap tahun. Setiap orang juga dapat menderita lebih dari satu penyakit menular seksual atau dapat terinfeksi ulang dengan satu atau lebih penyakit menular seksual.
Berdasarkan data WHO yang dihimpun dari seluruh dunia, pada laki-laki dan perempuan berusia 15-49 tahun pada 2016, diperkirakan terdapat 127 juta kasus klamidia baru, 156 juta trikomoniasis, 87 juta kasus gonore, dan 6,3 juta kasus sifilis.
Untuk kasus sifilis saja, menyebabkan lebih dari 200 ribu jumlah bayi lahir mati setiap tahun.
"Angka ini menunjukkan beban global yang sangat tinggi dari infeksi menular seksual," kata Taylor.
Penyakit menular seksual sebenarnya dapat diobati dan disembuhkan dengan antibiotik. Namun, sebagian besar infeksi ini terjadi tanpa gejala dan banyak orang tidak menyadari mereka sudah menderita infeksi tersebut.
Selain itu, Taylor menyebut rasa malu dan stigma semakin membuat orang enggan mengobati penyakit menular seksual sehingga membuat risiko penularan seksual semakin meningkat.
Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seks vaginal, anal, dan oral tanpa kondom.
Beberapa juga dapat ditularkan dari ibu ke anak saat masa kehamilan atau persalinan, seperti klamidia, gonore, dan sifilis. Sifilis juga bisa menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi.
Jika dibiarkan tidak terobati, penyakit menular seksual ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti infertilitas, kelahiran mati, kehamilan ektopik, dan peningkatan risiko HIV.
Untuk mencegah penularan penyakit menular seksual ini, WHO menyatakan perlu aksi bersama mulai dari pendidikan kesehatan seksual, penggunaan kondom yang efektif, upaya meningkatkan pengawasan penyakit menular seksual, dan mengembangkan perawatan dan diagnostik baru.