Kominfo Ajak Generasi Muda Bangun Kesadaran Cari Kebenaran Informasi
unpi/kemkominfo • Rabu, 22 Mei 2019 15:30 Wib
Sumber Foto : Kemkominfo
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Membangun kesadaran untuk mencari kebenaran informasi harus ditanamkan sejak dini. Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail dalam Talkshow Inspirasi Ramadhan (IRAMA) di Bandung, Senin (20/05/2019).
Mewakili Menteri Kominfo Rudiantara, Dirjen Ismail mengajak mahasiswa dan masyarakat yang hadir menjadi peserta talkshow untuk terus mencari kebenaran informasi, terutama yang ditemukan dalam dunia digital.
"Berbeda dengan media mainstream seperti koran (media cetak) yang melewati beberapa jenjang validasi dan penyaringan mulai dari editor sampai dengan redaktur, informasi yang beredar di internet bisa muncul dan tersebar tanpa ada verifikasi kebenarannya," ujar Dirjen SDPPI Ismail, dilansir laman Resmi Kemkominfo.
Dirjen Ismail menyatakan, para mahasiswa harus menciptakan budaya atau kebiasaan di masyarakat agar terus mengecek setiap informasi yang diterima dan tidak mudah kembali menyebarkan informasi yang masih belum jelas kebenarannya.
"Pengecekan adalah hal yang sangat penting cuma kenyataannya saya tidak yakin teman-teman semua akan melakukan aktivitas itu di awal karena (pengecekan) membutuhkan effort waktu dan bahkan makan kuota. Oleh karena itu, paling tidak (informasi) stop dulu di anda. Jika menerima informasi yang diragukan dan belum diyakini kebenarannya, paling tidak jangan forward dulu," jelas Ismail.
Dirjen SDPPI menjelaskan ada beberapa perangkat bisa dipakai untuk memastikan kebenaran informasi. Mulai dari pemanfaatan mesin kecerdasan buatan maupun aplikasi.
"Intinya kita perlu mengecek ke ahlinya. Jika dengan mesin atau aplikasi maka kebenaran dinyatakan dengan presentase error atau dalam hal ini menggunakan statistik. Agama juga sudah mengajarkan bahwa perlu adanya guru atau ulama karena banyak sekali informasi yang diperoleh dari banyak sumber yang bisa saja bertentangan sehingga bisa membingungkan atau meresahkan orang yang sedang melakukan pencarian," tambahnya.
Menurut Dirjen Ismail, orang yang lebih ahli pun disebut Dirjen Ismail sebagai alat yang bisa mengonfirmasi kebenaran suatu informasi. "Tergantung topiknya, guru tersebut bisa berupa orang yang mempunyai wawasan yang lebih luas atau sebagai contoh di bidang kesehatan berarti dokter," jelas Ismail.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris