Perusahaan Fintech dekati Mahasiswa,Tingkatkan Inklusi Keuangan
unpi/antaranews • Selasa, 21 Mei 2019 10:00 Wib
Sumber Foto : msi.gob.pa
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Sejumlah financial technology (fintech) melakukan sosialisasi dan edukasi di hadapan puluhan mahasiswa yang ada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sebagai upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Fintech yang melakukan sosialisasi tersebut di antaranya, Kredit Pintar, Aventee, Lumbung Dana, AdaKami, iKredo, Pinjam Yul, dan Telefin.
"Fintech hadir untuk mendorong jiwa kewirausahaan pada kalangan pelajar untuk memainkan peran dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia," ujar salah satu manajemen Fintech dari Kredit Pintar, Azalea Pasaribu yang merupakan Business Development Manager saat 'Fintech goes to campus' di Pontianak, Kamis.
Azalea menyebutkan kehadiran Kredit Pintar untuk mengatasi kesenjangan kredit perbankan kepada masyarakat yang masih besar. Menurutnya, kebutuhan kredit mencapai Rp1.000 triliun. Hanya saja perbankan baru mampu menjangkau sebesar Rp600 triliun saja.
"Penetrasi kredit baru tujuh persen. Oleh karena itu melalui Fintech ini kita hadir guna menyasar segmen yang belum tergarap tersebut, dengan kemudahan layanan dan keuntungan lainnya," kata Azalea, dilansir Antaranews.
Ia menambahkan bahwa data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) , Badan Pusat Statistik (BPS), dan United Nation Population Fund, jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia pada 2018 sebanyak 58,97 juta orang. Sedangkan menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengatakan jumlah di Indonesia mencapai 59,2 juta.
"Data tersebut menyimpulkan bahwa tingginya minat masyarakat menjadi wirausaha dapat dilihat dari peningkatan UMKM tahun 2018 ke tahun 2019. Hal ini menjadikan alasan Kredit Pintar sebagai Fintech hadir untuk mendorong jiwa kewirausahaan untuk kalangan pelajar untuk memainkan perannya," kata dia.
Dikatakannya, saat ini Kredit Pintar yang pada tahun lalu sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mampu menyalurkan kredit sebesar Rp3 triliun dengan asumsi penyaluran kredit Rp400 juta per bulan.