UNPI • UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
Indonesia Jadi Inspirasi Multikulturalisme di Jerman
unpi/jpp • Selasa, 07 Mei 2019 10:00 Wib
Indonesia Jadi Inspirasi Multikulturalisme di Jerman
Sumber Foto : ndla.no
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Toleransi antarumat beragama di tengah pluralisme masyarakat yang sangat kompleks di Indonesia mendapat pengakuan dari Jerman. Konsep Islam berkemajuan dan Islam jalan tengah yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia dinilai memiliki peran penting dalam menghidupkan nilai toleransi.
 
Hal itu antara lain diungkapkan para peserta seminar 'Tolerance of Islam in Pluricultural Societies', yang berlangsung pada 29 April 2019 di Villa Borsig, Berlin, Jerman. Seminar yang digagas oleh Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno tersebut diselenggarakan atas kerja sama antara Kemenlu Jerman, KBRI Berlin, dan Kedutaan Besar Azerbaijan di Berlin.
 
Sejumlah tokoh lintas kalangan dan agama hadir pada seminar ini, antara lain, anggota Parlemen Jerman, organisasi-organisasi dari berbagai agama (Islam, Kristen, dan Yahudi), professor Humbolt University, kalangan media, kelompok LSM, dan sejumlah pejabat pemerintah Jerman.
 
Kepala Departemen Bidang Urusan Agama Kementerian Luar Negeri Jerman Dubes Volker Berresheim saat membuka Seminar menyebutkan bahwa konsep Islam yang berkembang di Indonesia menjadi inspirasi bagi Jerman. Menurutnya, konsep Islam Indonesia ini dapat menjadi alternatif untuk mengimbangi dominasi konsep Islam dari etnis tertentu yang saat ini berkembang di Jerman.
 
"Kita perlu mengenalkan ke publik Jerman warna lain dari Islam. Islam tidak identik dengan etnis tertentu. Islam yang dipraktekkan masyarakat Indonesia adalah contoh nyata bagaimana Islam mampu menjadi pelopor toleransi di tengah ratusan etnis yang sangat heterogen. Coba Anda bayangkan, 260 juta penduduk terpencar di ribuan pulau di Indonesia, dengan ratusan budaya dan bahasa, serta agama dan kepercayaan yang beragam, mampu hidup secara damai. Dan sekitar 87 persen penduduk Indonesia beragama Islam", ujar Dubes Berresheim.
 
Profesor Azyumardi Azra sebagai pembicara utama pada seminar ini menyatakan bahwa Islam Indonesia diilhami oleh 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila merupakan platform dan integrating force dari keberagaman yang dimiliki Indonesia.
 
"Islam Indonesia dikenal sebagai the smiling dan colorful Islam, Islam yang penuh warna dan kedamaian. Islam Indonesia sangat tidak kental dengan Arab tetapi bukan berarti tidak lebih Islami dari negara Arab. Sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa masyarakat muslim Indonesia lebih taat menjalankan syariat Islam, seperti puasa, Salat Jumat, dan haji, dibandingkan beberapa negara di Timur Tengah," jelas Profesor Azra, dilansir JPP.
 
Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, peran umat Islam dalam memajukan demokrasi di Indonesia sangat besar. Berbeda dengan praktik di negara-negara lain, masyarakat Muslim Indonesia tidak mengedepankan basis agama Islam sebagai identitas partai politik. Mereka justru banyak berperan di partai-partai politik yang berbasis nasional.
 
Terbukti, dalam sejumlah Pemilu yang diselenggarakan Indonesia, baik untuk anggota parlemen, kepala daerah, maupun presiden, partai-partai pemenang terbesar adalah partai yang berbasis nasional. Di partai-partai tersebut masyarakat muslim Indonesia memiliki pengaruh besar namun tetap mengedepankankan prinsip Pancasila yang mengakomodir aspirasi seluruh bangsa termasuk dari kelompok-kelompok non-Muslim.
 
Isu kerja sama antarumat beragama dan pengembangan nilai-nilai multikulturalisme saat ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Jerman. Bahkan Kemenlu Jerman beberapa waktu lalu membentuk Departemen khusus untuk menangani isu ini, terutama dalam konteks penguatan diplomasi antarpemangku kepentingan.
 
Jerman akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Puncak “Religion for Peace" yang akan berlangsung di Lindau, Jerman bulan Agustus mendatang. Melalui seminar ini, Kemenlu Jerman ingin memperoleh masukan dari para peserta seminar, terutama dari narasumber Indonesia dan Azerbaijan, tentang langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan.
 
Stigma bahwa Islam menjadi ancaman terhadap stabilitas masyarakat, khususnya dikaitkan dengan arus migrasi dari negara-negara Timur Tengah ke Jerman, merupakan fakta yang berkembang di Jerman.“Kita yang hadir di sini sangat paham bahwa stigma itu tidak benar dan perlu diluruskan. Namun kita perlu merumuskan apa yang perlu dilakukan untuk membantah dan memperbaiki kesalahpahaman masyarakat tersebut," jelas Pendeta Nikodemus Schnabel dari Kemenlu Jerman yang bertindak selaku moderator seminar.
 
Sejumlah rekomendasi ditawarkan oleh peserta. Di antaranya, penguatan nilai-nilai multikulturalisme di masyarakat, penguatan dialog antar dan interagama, dialog pemimpin agama dengan pemerintah, diseminasi tentang ajaran agama yang benar melalui pendidikan formal di sekolah dan universitas. Selain itu penting bagi para pemimpin agama untuk merumuskan early warning mechanism untuk mengidentifikasi dan mengatasi gerakan-gerakan radikalisme yang mengatasnamakan agama tertentu.
 
Sementara itu, Dubes Oegroseno menekankan pula bahwa sebenarnya KBRI Berlin sudah mulai melakukan beberapa butir rekomendasi tersebut. "Bulan Agustus nanti, kita lakukan program Interfaith Scholarship untuk mengundang para tokoh di Jerman, untuk melihat langsung praktek Islam dan pluralisme di Indonesia. Kita juga telah melakukan pendekatan ke beberapa universitas dan Institute Teologi Islam yang ada di Jerman untuk kerja sama kurikulum Islam Indonesia dan kerja sama pelatihan para  imam. Sekitar tujuh ribu WNI yang ada di Jerman juga kita dorong untuk menjadi agen diseminasi untuk toleransi antaragama dan konsep Islam Indonesia yang moderat dan damai kepada publik di Jerman," pungkasnya. 
Berita Terkini
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 04 Februari 2024 23:20 Wib • HUMAS UNPI
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 21 Januari 2024 00:22 Wib • Humas UNPI
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Selasa, 12 Desember 2023 15:00 Wib • Humas UNPI
Berita Populer
Apa itu STEM (Science Technology Engineering Math)?
Jumat, 24 Agustus 2018 09:15 Wib • unpi/Lifewire
Mengenal Perbedaan Pendidikan Akademik, Vokasi dan Profesi
Selasa, 10 Desember 2019 09:01 Wib • unpi/kompas/rencanamu.id
Pentingnya Literasi Digital Bagi Mahasiswa dan Pelajar
Kamis, 21 Juli 2022 16:00 Wib • UNPI/SINDONEWS.COM
Olahraga +
MAHATALA EKSPEDISI 12 PUNCAK GUNUNG DALAM HUT CIANJUR KE-346
Humas YPYMT/UNPI • Rabu, 02 Agustus 2023 19:35 Wib
Menpora Apresiasi Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo
unpi/berita satu • Jumat, 30 Juli 2021 12:00 Wib
Awal Mula Kejuaraan Dunia Balap Motor Terbentuk
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 14:17 Wib
Politik dan Hukum +
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PERATURAN BAWASLU DAN PRODUK HUKUM NON PERATURAN BAWASLU
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:57 Wib
 Pentingnya Paten Bagi Sebuah Penemuan
unpi/republika • Jumat, 14 Juni 2019 16:56 Wib
Mahasiswa harus menjadi Garda Terdepan Tolak Politik Uang
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 12:40 Wib
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi +
Kisah Terciptanya Bolpoin yang Menoreh Sejarah Dunia Tulis-Menulis
unpi/nationalgeograpi • Jumat, 14 Juni 2019 12:00 Wib
6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
unpi/kompas.com • Jumat, 14 Juni 2019 11:00 Wib
Dengan Memaksimalkan Dunia Digital, Gunakan Media Sosial Jadi Personal Branding
UNPI/REPUBLIKA.CO.ID • Jumat, 14 Juni 2019 16:49 Wib
Sosial +
KOLABORASI KEGIATAN TRAUMA HEALING DAN PSIKOSOSIAL UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR BERSAMA UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
PENANDATANGANAN MEMORENDUM OF AGREEMENT (MOA) FIKOM UNPI X FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 18:00 Wib
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNPI 2022
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
Pendidikan +
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 23:20 Wib
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 00:22 Wib
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 15:00 Wib

PROGRAM STUDI UNPI

Universitas Putra Indonesia, saat ini memiliki 4 fakultas

FAKULTAS EKONOMI
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
FAKULTAS TEKNIK
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
FAKULTAS SASTRA
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris