UNPI-CIANJUR.AC.ID - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan berbagai kegiatan, baik di kantor pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, maupun di unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud di seluruh Indonesia, termasuk di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bahasa, Jagakarsa, Jakarta.
Kegiatan Gebyar Hardiknas 2019 di P4TK Bahasa, dibuka Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) Purwadi Sutanto. Dalam sambutannya, saat membuka acara tersebut, Purwadi menyampaikan, agar semua elemen bersama-sama membangun Pendidikan. "Ki Hajar Dewantara memberikan pembelajaran kepada kita semua, bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, yakni keluarga, masyarakat, dan sekolah," ungkapnya.
Dilanjutkan Purwadi, tripusat pendidikan, terdiri dari keluarga, masyarakat, dan sekolah adalah hal yang sangat penting. "Keluarga menjadi titik yang paling penting, anak – anak yang dididik dengan baik dirumah, maka akan menjadi anak yang baik disekolah, begitu pula ketika di masyarakat. Anak anak di didik disekolah hanya delapan jam, selebihnya adalah di keluarga. Keluarga bertugas menyiapkan anaknya untuk siap belajar di sekolah," jelasnya, dilansir JPP.
Purwadi juga menyampaikan, tujuan dari pendidikan adalah agar anak – anak dapat bersaing di era globalisasi dan era Revolusi Industri 4.0. Agar anak-anak dapat bersaing di era itu, maka anak-anak harus dibekali dengan tiga kompetensi, yakni mempunyai karakter yang kuat melalui Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), memiliki tingkat literasi yang tinggi, dan memiliki kompetensi yang hebat, baik di bidang akademis maupun non akademis. "Selain pendidikan keluarga, literasi juga mempunyai kedudukan yang sama pentingnya. Literasi tidak hanya membaca, namun edukasi dari tayangan televisi juga menjadi salah satu bagian dari literasi," pungkasnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala P4TK Bahasa, Luizah F. Saidi, menyampaikan bahwa dalam setiap pelatihan yang dilakukan kepada guru, mereka dibekali juga dengan motivasi bagaimana caranya untuk meningkatkan literasi. "Pelatihan kami lakukan setiap tahun, dan kita sebar di wilayah Indonesia," ungkap Luizah.
Pentingnya Pendidikan keluarga dan literasi juga disampaikan Desty, salah seorang masyarakat yang ikut hadir meramaikan booth pameran. Desty mengatakan bahwa pendidikan bermulai dari keluarga. "Pendidikan anak dimulai dari keluarga dan harus kita asah. Salah satu caranya dengan memberikan contoh, misalnya saat mengisi stan ini, anak kita ajarkan untuk berjualan siapa tahu nantinya bisa jadi pengusaha," tuturnya.
Literasi, sambung Desty, juga sangat penting bagi anak-anak agar dapat memahami pelajaran saat mereka harus membaca materi ajar. "Biasanya saya belikan buku cerita, buku dongeng, kemudian minta diceritakan kembali. Juga ketika anak sudah pulang sekolah saya mengulang kembali materi yang tadi disampaikan," katanya.
Pada peringatan Hardiknas 2019 ini, seluruh UPT Kemendikbud didorong untuk turut melibatkan sekolah, masyarakat serta para pemangku kepentingan di lingkungan sekitar untuk memeriahkannya.