UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai seorang influencer atau pemengaruh dapat memberikan nilai tambah ekonomi, baik secara individu maupun kelompok.
"Menjadi influencer, ada yang betul-betul ingin mengabdikan dirinya untuk menjadi influencer. Ini yang sebetulnya bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi," kata Menteri Rudiantara saat menghadiri Influencer Award bertajuk The Future Is Here yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif yang bekerjasama dengan Kemendikbud di Novotel Bogor, Jum'at (12/4/2019) malam.
Seorang influencer tidak hanya menyoal bagaimana seseorang memiliki nama yang berpengaruh pada publik. Sebab, pemengaruh bisa mendapatkan banyak hal lain, termasuk menjadi endorser pada produk-produk periklanan, kata Menteri Rudiantara, dilansir laman resmi Kemkominfo.
"Artinya, selain influencer. Mereka juga ada yang endors produk dan lain sebagainya. Ini merupakan peluang baru sebetulnya bagi kita, terutama bagi anak-anak muda untuk bisa berkreasi," ucap Menteri Rudiantara.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan Influencer Award 2019 digelar sebagai ajang kolaboratif antarkementerian yang perlu ditingkatkan lagi. Mengingat, Bekraf selalu menggandeng berbagai mitra guna menumbuhkan ekonomi kreatif.
"Kolaborasi antar kementerian seperti ini yang harus banyak dilakukan, karena ekonomi kreatif adalah sebuah bidang yang melibatkan banyak mitra, sehingga acara-acara seperti ini akan mendekatkan kita, akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa ekonomi kreatif itu sendiri," kata Triawan
Menurut Triawan, kolaborasi yang semakin baik akan menumbuhkan ekonomi kreatif yang lebih pesat lagi. Boleh dibilang, upaya seperti ini merupakan sebuah usaha yang baru untuk mengakselerasi sub-sektor yang ada di ekonomi kreatif.
"Kalau kita tidak sering-sering ketemu, tidak saling sharing tentang perkembangan terakhir ekonomi kreatif, itu akan sulit kedepannya," ucap Triawan
Influencer Award yang digelar Bekraf itu juga menghadirkan Dirut BNI Achmad Baiquni, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, serta komedian Arie Kriting, Abdurrahman Arsyad dan GE pamungkas sebagai pembawa acara.