UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan akan bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia terkait polemik fatwa haram untuk game Player Unknowns Battle Ground (PUBG) yang dinilai memicu perilaku kekerasan.
Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengaku sudah ada percakapan mengenai game PUBG dengan MUI, yang dikabarkan menginspirasi aksi pelaku penembakan di Christchurch, Selandia Baru, beberapa pekan lalu.
Semuel belum mau berkomentar mengenai fatwa haram untuk PUBG karena Kominfo baru akan membahas isu itu besok.
Dia mengingatkan pemerintah sudah membuat aturan mengenai konten, termasuk untuk game online. Game yang mengandung unsur kekerasan tergolong untuk usia 18 tahun ke atas.
Menurut dia, jika game seperti itu dipandang membawa pengaruh negatif di negara lain, anggapan tersebut bisa saja terjadi setelah melalui kajian.
"Tetapi kan harus ada kajian yang memadai, makanya kami menunggu," katanya dilansir Antaranews.
Wacana fatwa haram MUI untuk game PUBG mencuat setelah kasus penembakan di dua masjid di Christchurch, yang menewaskan puluhan orang, termasuk di antara para korban adalah warga negara Indonesia. Pelaku penembakan disebut terinspirasi game battle royale tersebut.
MUI menyatakan mereka masih mengkaji sejumlah permainan yang dinilai kurang bermanfaat dan berpotensi menimbulkan kecanduan bagi pemainnya.
Kajian tersebut diperkirakan selesai dalam waktu sebulan.
PUBG merupakan salah satu game online yang populer di Indonesia, game tersebut juga dilombakan dalam kompetisi e-Sports. Game tersebut semakin populer setelah beredar versi untuk dimainkan di telepon seluler tahun lalu.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris