Perpusnas Digitalkan 910 Ribu Buku Tiga Tahun Terakhir
unpi/infopublik • Selasa, 19 Maret 2019 10:00 Wib
Sumber Foto : travel.kompas.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Dalam tiga tahun Perpustakaan Nasional (Perpusnas) telah mendigitalkan sebanyak 910 ribu koleksi buku, agar masyarakat mudah mengakses setiap koleksi buku dengan menggunakan teknologi komunikasi.
Digitalisasi buku sudah dilakukan oleh Perpusnas semenjak tahun tiga tahun belakangan. Dimulai dari tahun 2016 yang baru mampu mendigitalkan sebanyak 60 ribu buku, tahun 2017 mampu mendigitalkan sebanyak 150 ribu buku, dan pada tahun 2018 mampu memaksimalkan hal diatas secara signifikan hingga menyentuh angka 600 ribu buku.
"Kami akan menjadikan perpustakaan sebagai rumah membaca yang bisa diakses siapa saja," ujar Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando.
Buku yang telah terdigitalkan tersebut, bisa diakses kapan saja melalui teknologi komunikasi dari mulai laptop hingga ponsel pintar. Kemudian, satu buku bisa diakses oleh puluhan ribu pembaca dalam satu waktu yang bersamaan, jadi tidak perlu khawatir masyarakat terganggu ketika membaca buku.
"Buku-buku tersebut, bisa diakses oleh puluhan ribu orang dalam setiap detiknya," katanya.
Adanya hal itu, seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelas ekonomi bisa mengakses ilmu pengetahuan melalui Perpusnas. Sehingga secara mampu mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam negeri menjadi lebih baik.
"Tidak ada alasan mahasiswa dan murid tidak membaca buku akibat tidak ada buku," imbuhnya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris