Indonesia Perlu Ubah Paradigma Standarisasi Pendidikan
unpi/republika • Kamis, 14 Maret 2019 09:04 Wib
Sumber Foto : wikipedia
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pendidikan Indonesia dinilai masih menganut paham standarisasi. Sementara, sistem ini bukan untuk menjawab kebutuhan revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini.
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal mengatakan, di era sekarang ini, sudah saatnya paradigma pendidikan nasional bertransformasi. Hal ini tentunya dilakukan dengan mengubah paradigma standarisasi pendidikan di Indonesia, di mana yang berpotensi mereduksi aspek kemanusiaan.
Selain itu, pendidikan di Indonesia rata-rata juga masih menerapkan cara yang monoton dan repetitif. Hal ini, kadang kurang memberikan ruang eksplorasi dan kurang memahami keberagaman yang diterapkan di sekolah.
"Ini turut berdampak pada munculnya masalah-masalah sosial di level sekolah," kata Rizal, dilansir Republika.
Cara yang dapat diterapkan untuk menjawab kebutuhan pendidikan saat ini, kata Rizal, dengan pendidikan berbasis literasi manusia. Yang mana menerapkan konsep sekolah menyenangkan, tidak dengan menganut paham standarisasi.
"Yang notabene berfokus pada pengembangan manusia secara holistik, tak terbatas pada kualitas akademik," tambah Rizal.
Ia menjelaskan, konsep sekolah menyenangkan ini juga memperkuat empat prinsip yang dibutuhkan Indonesia. Prinsip tersebut yaitu dapat meneguhkan jati diri bangsa di tengah persaingan global.
Bahkan, juga menciptakan kemerdekaan berpikir, kemanusiaan, kebudayaan dan kebangsaan. "Karena pendidikan tidak bisa lepas dari konteks sosiologi, antropologi, dan kesejarahannya," ujar Rizal.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris