Candu Hoaks Juga Menyasar Orang Berpendidikan Tinggi
Unpi / CNNIndonesia • Selasa, 19 Februari 2019 15:25 Wib
Sumber Foto : hoax-slayer.net
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ahli ilmu sosial asal Universitas Indonesia Roby Muhammad mengatakan, orang-orang berpendidikan tinggi memiliki arogansi yang tinggi.
Arogansi ini membuat ia sering kali tidak mendengarkan penjelasan orang lain terkait informasi hoaks yang ia percayai. Padahal belum tentu informasi yang ia percayai merupakan informasi yang valid.
Orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi melakukan pembenaran informasi tanpa memandang fakta. Informasi hoaks bahkan dijadikan alat menjustifikasi informasi yang disukai meskipun tidak sesuai fakta.
"Orang yang berpendidikan tingi menjadi sombong karena merasa paling rasional. Semakin tinggi pendidikan semakin kreatif dia membuat pembenaran," ujar Roby dalam dalam acara bertajuk 'The Science Behind Hoax' di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Terlebih menurutnya, salah satu sifat hoaks yakni menjadi candu bagi pembuatnya. Seorang yang telah membuat informasi hoaks bisa dicap sebagai orang pertama yang mengetahui informasi tersebut.
"Orang yang senang berbohong atau kecanduan membuat hoaks, pada awalnya terpaksa. Ia tidak bisa menahan dirinya untuk membuat hoaks. Karena merasa ada sensasinya, jadi ia melakukannya berulang-ulang," imbuhnya, dilansir CNNIndonesia.
Menurutnya, orang-orang berpendidikan tinggi ini juga orang awam apabila membicarakan informasi di luar spesialisasinya.
"Semakin spesialis, semakin kecil bidangnya. Jadi profesor atau doktor di kampusnya, di bidang luar dia menjadi awam. Ketika menjadi awam, pendapat dia tidak beda dengan orang awam," ucapnya.
Padahal dengan layar belakangan pendidikan tinggi, seseorang seharusnya tidak mudah percaya informasi yang belum diketahui kebenarannya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris