UNPI-CIANJUR.AC.ID - Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail MT yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengatakan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi khususnya untuk mengembangkan ekonomi digital harus memerlukan rasa optimisme yang tinggi dari setiap warga negara.
Hal tersebut disampaikan saat jajaran pengurus BRTI ini melakukan kunjungan ke Telkom Group di Jakarta, pada Senin (18/02/2019). Kunjungan tersebut juga didampingi Wakil Ketua BRTI Semuel Abrijani Pangerapan yang juga menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo.
"Unicorn di Indonesia tidak lagi berbicara angle korporasi, tapi angle kepentingan seluruh masyarakat, baik itu kualitas, talent dan semua unsur lainnya. Hal yang terkait lainnya juga bertujuan menjadikan negara kita siap untuk menghadapi era ekonomi digital, jadi semua itu harus dilihat secara keseluruhan," kata Ismail, dilansir laman resmi Kemkominfo.
Ismail mengatakan, dengan adanya rasa optimis akan membuat Indonesia siap menjadi tuan rumah dari segala kompetisi. Sehingga, segala bentuk upaya dan keberpihakan-keberpihakan dalam kebijakan regulasi tidak bisa terbantahkan bahwa semua itu adalah untuk kepentingan nasional.
"Kita menginginkan semua kebijakan yang dibuat dapat menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah dalam banyak hal. Oleh karena itu, komitmen membangun ekonomi digital inilah yang membuat kami berdiskusi dengan bapak-bapak semua di Telkom Group untuk mengembalikan semangat dan membangun kepercayaan," ujar Ismail.
Terkait efisiensi industri, Ismail menjelaskan, jika menggunakan kacamata persaingan, BRTI hari ini mendapatkan rasa optimisme dari Telkom Group dalam membangun ekonomi digital di Indonesia.
"Untuk menjaga efisiensi industri ini, kita sudah harus berbicara kedepan, kita ingin mendesain persaingan ini masih tetap ada. Tapi kalau kita berpikir bahwa, pada saatnya nanti kita akan balik ke tahun 1999, kan rasanya gak mungkin juga. Jadi, kita tentu harus membuat sebuah kondisi persaingan yang baik," tambahnya.
Ismail menambahkan, tujuan akhir dari rasa optimisme untuk ekonomi digital tentunya agar masyarakat bisa menikmati layanan yang diberikan oleh pemerintah dan industri. Namun, jika dibiarkan kondisi atau rasa pesimis terus menerus, maka gejalanya akan menunjukan hal-hal yang menuju ke arah terjadinya perlambatan dan pelemahan industri.
"Jadi bagaimana kita menjaga agar tetap efisien? Misalnya, dengan pemanfaatan Palapa Ring. Karena konsep dasar dari Palapa Ring bukan dibangun untuk network yang terpisah, kita mulai dari dasar itu yakni membangun yang tidak dibangun oleh industri telekomunikasi, jadi konektivitas itu harus terjadi di Barat, Tengah dan Timur," imbuhnya.