Model Penanganan Bencana Indonesia Jadi Contoh Dunia
Unpi / Kemlu • Rabu, 13 Februari 2019 09:03 Wib
Sumber Foto : mediaindonesia.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Status Indonesia sebagai champion pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction/DRR) kembali ditegaskan selama Pekan Jejaring dan Kemitraan Kemanusiaan (Humanitarian Networks and Partnerships Week/HNPW) tahun 2019 yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss, 4-8 Februari 2019.
Pengalaman Indonesia menangani bencana-bencana besar tahun lalu, khususnya bencana Palu dan Donggala, banyak dijadikan pembelajaran dan model dalam pengelolaan bencana.
Hal ini diungkapkan tidak hanya dalam kegiatan utama HNPW tetapi juga dalam kegiatan diskusi roundtable 'Localisation in Disaster Response: Lessons Learned and Good Practices in the Asia Pacific' yang diselenggarakan bekerja sama dengan Perwakilan Australia, IFRC dan UNOCHA.
Dalam acara tersebut, delegasi Indonesia yang diwakili oleh Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama, menyampaikan bahwa Indonesia telah mengambil banyak pembelajaran dari bencana-bencana yang terjadi sebelumnya.
Selain itu ditekankan pentingnya meningkatkan kapasitas aktor kemanusiaan yang terlibat dan pemahaman atas keperluan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan (sustainable) serta penguatan kerja sama, baik antarinstansi di dalam negeri maupun antara instansi lokal dengan mitra internasionalnya.
Lebih lanjut, Basarnas juga telah menunjukan kapasitasnya dalam setiap respon kedaruratan baik bencana alam ataupun kecelakaan transportasi. Hal ini menjadi bagian penting dalam proses pemberian akreditasi Tim Urban SAR internasional kelas Medium kepada Basarnas, agar Basarnas dapat menjalankan misi SAR internasional/memberikan bantuan SAR ke luar negeri serta meningkatkan profesionalisme penanganan SAR dalam bencana di dalam negeri.
Sementara itu, Adelina Kamal, Direktur Eksekutif AHA Centre dalam diskusi roundtable ini juga menekankan bahwa 'ketegasan Pemerintah Indonesia dalam pengambilan keputusan di saat-saat genting patut menjadi contoh'. Sedangkan, Perwakilan Kantor Regional UNOCHA di Bangkok, Kristen Knutson, menyampaikan bahwa kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia sangat mudah karena tingkat kesiapsiagaan yang tinggi.
HNPW ke-6 ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh UNOCHA, bekerja sama dengan Pemerintah Swiss, yang bertujuan untuk memfasilitasi pembentukan dan penguatan jejaring antaraktor kemanusiaan.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris