unpi/cnnindonesia • Senin, 14 Januari 2019 10:44 Wib
Sumber Foto : hoax-slayer.net
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Studi yang dilakukan oleh peneliti di Princeston dan New York University mendapati penyebaran hoaks melalui unggahan Facebook tak terkait latar belakang pendidikan, jenis kelamin, dan pandangan politik. Faktor usia justru menjadi faktor utama penyebaran hoaks.
Riset yang melibatkan 3.500 responden pengguna Facebook di Amerika Serikat mendapati 11 persen pengguna berusia 65 tahun ke atas berbagi hoaks. Sedangkan 3 persen pengguna berusia 18-29 tahun menyebarkan informasi palsu.
Pengguna Facebook dari kalangan tua diketahui berbagi hokas lebih dari dua kali lipat dari kelompok usia 45-65 tahun. Dibandingkan kelompok usia termuda 18-29 tahun, perbedaannya bisa mencapai tujuh kali lipat.
Studi yang dipublikasikan oleh Science Advances mencatat dari semua kategori usia, hanya 8,5 persen pengguna yang berbagi setidaknya satu tautan berita hoaks.
"Ketika kami mengemukakan temuan usia, banyak orang mengatakan, 'oh iya, itu sudah jelas'," jelas penulis studi, Andrew Guess, dilansir CNNIndonesia.
Menurutnya, fakta tersebut menunjukkan hubungan adanya kemampuan kalangan tua dalam mengontrol ideologi politiknya. Terlepas dari semua fakta, menunrutnya orang tua yang lebih konservatif lebih mudah mempercayai dan membagikan kembali berita yang dibacanya.
Studi ini tidak menarik kesimpulan soal alasan orang lebih tua lebih mudah berbagi berita hoaks.
Peneliti hanya menunjukkan adanya dua teori, pertama orang tua yang menggunakan internet tidak memiliki literasi digital dibandingkan anak muda. Yang kedua, orang tua mengalami penurunan kognitif seiring dengan bertambahnya usia sehingga lebih mudah percaya dengan apa yang mereka lihat.
Data yang dihimpun tercatat jelang dan usai Pilpres AS 2016 lalu yang kemudian dimenangkan oleh Donald Trump atas rivalnya Hillary Clinton. Responden yang terlibat diminta memasang aplikais khusus untuk memantau kebiasan mereka dalam berinteraksi di media sosial.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris