unpi/cnnindonesia • Kamis, 27 Desember 2018 10:00 Wib
Sumber Foto : cnet.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Seringkali kita mendengar kasus pencurian data pribadi, namun tak pernah tahu resiko dari dicurinya data tersebut. Analis keamanan siber menyebut bahwa data pribadi curian itu kini bisa digunakan untuk mengajukan permintaan pinjaman dengan identitas orang lain.
Sebab, setiap detil data pribadi seseorang dijual bebas di pasar gelap dark web. Bahkan mereka menyediakan panduan soal bagaimana pinjaman ini bisa diajukan di berbagai belahan dunia.
Selain digunakan untuk melakukan pinjaman online, data tersebut bisa disalah gunakan oleh peretas untuk melakukan penipuan online menggunakan identitas yang dicuri ini.
Sebagian penjual yang menjajakan data pribadi curian yang dijual sebagai paket lengkap. Paket lengkap ini dikenal dengan sebutan fullz yang artinya full ID (identitas lengkap). Dalam paket ditawarkan informasi seperti nama, alamat, password online, data bank, dan data penting lainnya. Data lengkap ini dijual di beberapa pasar gelap populer.
Harga yang ditawarkan pun cukup murah. Sebagai contoh, data pribadi dari warga Inggris dijual seharga Rp185 ribu (10 poundsterling) saja.
Peneliti keamanan menyebut perdagangan data ilegal semacam itu muncul akibat banyaknya aksi peretasan canggih. Pada 2018 saja, ratusan dari jutaan data warga Inggris bocor akibat peretasan British Airways, hotel Marriot, dan Facebook. Analis dark web Simon Migliano memperingatkan bahwa permintaan untuk data seperti ini semakin tinggi.
"Informasi ini bisa digunakan untuk membuat kartu kredit dan pinjaman yang akan dikuras oleh penjahat siber," jelasnya kepada The Independent.
Peretas bahkan bisa membeli panduan bagaimana memanfaatkan data curian di dark web ini dengan imbalan Rp111 ribu saja. Lewat panduan ini, pengguna bisa mendapat langkah-langkah mengajukan pinjaman menggunakan data yang dicuri. Pembuatnya mengklaim cara ini bisa digunakan di seluruh dunia dan tidak membutuhkan kemampuan khusus untuk mengikuti instruksinya.
Untuk mengurangi peretasan data, para peneliti menyarankan agar pengguna mulai memerhatikan prinsip kehati-hatian dan skeptis ketika berselancar di web. Sebab, saat ini tidak ada seorang pun yang kebal terhadap pencurian data.
"Tidak ada gunanya khawatir apakah data Anda telah dicuri dan dijual di dark web. Mungkin hal itu sudah terjadi," jelas Migliano, dilansir CNNIndonesia.
"Kuncinya adalah sadar dengan kebiasaan online dan mengurangi risiko dan sigap ketika terjadi sesuatu. Lebih cepat mengatasi data pribadi yang diretas, akan lebih mudah dan tidak terlalu menyakitkan hasilnya."
Agar tetap aman saat berselancar, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari kemungkinan pencurian data secara online.
Perhatikan siapa yang akan diterima dalam lingkaran media sosial. Hal ini bisa mencegah penipu untuk mengakses informasi personal yang ada di profil.
Phising lewat email juga menjadi salah satu cara umum yang digunakan scammer untuk mendapat informasi sensitif lewat internet. Jika Anda menerima email yang tampak mencurigakan, sebisa mungkin jangan klik tatan apapun atau membuka lampiran dalam surel tersebut.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris